Kekuasaan yang
utuh menjadi kebutuhan, harapan, dan sekaligus sebagai alat yang dapat
dipergunakan dalam rangka merubah paradikma dari yang berpusat pada senioritas,
beralih pada junioritas. Karena legitimasi kekuasaan ini, terlihat ketika
keterlibatan senioritas menjadi suatu kebulatan tekat, dalam menghegemoni
sebuah dinamika untuk meraih kekuasaan dalam sebuah kelompok, menghendaki orang
dibawahnya menjadi hamba yang patuh dan tunduk, bentuk dari feodalisme yang
terstruktur kemudian menghampiri dan mengerogoti kebebasan dalam menjalankan
sebuah musyawarah, sehingga berdampak pada suatu psikologi generasi yang butuh
kebebasan tergangu akibat dari pengaruh dan keterlibatan senioritas, yang
mengangap dirinya sebagai orang yang berkuasa tentu melahirkan suatu keharusan
untuk dipatuhi semua perintahnya dan arahannya. Pemikiran yang demikian adalah
suatu pembodohan yang sangat keliru, karena tidak seharusnya senior menjadi
alat politik kekuasaan akan tetapi dia seharusnya menjadi fasilitator yang
memberikan pencerahan serta mampu menerima aspirasi junior, karena tidak bisa
senior itu berkuasa selamanya, tentu butuh suatu pembaharuan dalam merubah cara
berpikir ini, anak muda atau junior harus menjadi yang terdepan dan mampu
memberikan bukti keterampilan, menyelesaiakan masalah, dengan kolaborasi yang
utuh dan murni tampa ada tendensi haus kekuasaan. Maka jangan heran kebebesan dalam
berorganisasi untuk membangun daya kritis sudah menjadi hal yang lumrah bagi
generasi terutama junior. Oleh karena itu, Kebebasan ini tidak bisa diartikan
secara sempit dan keliru namun kebebasan ini merupakan suatu kebutuhan dan
tantangan di Abad 21, dalam arti konstruksi yang dibangun berupa kreativitas,
inovasi, berpikir kritis, penyelesaian masalah, komunikasi, kolaborasi,
literasi dll. Menjadi suatu kesatuan yang harus dimiliki generasi penerus
terutama junior. Dalam rangka menjadi pemimpin masa depan dalam sebuah
organisasi, karena dekonstruksi pemikiran
sangat dipbutuh kan saat ini sebagai orang yang minoritas kreatif yang mampu
membawa solusi buat ikatan.
The aim of this blogger is to write about Indonesian history from animism and dynamism, Hindu-Buddhist times, times of Islam, colonialism, modern times and contemporary history.
Langganan:
Postingan (Atom)
Pendidikan Kesadaran
Pendidikan Kesadaran Pendidikan adalah bagian penting untuk menyelamatkan bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang utuh dan berkembang, ...
-
Nasionalisme dalam pandangan (Ernest Gellner) Nasionalisme Menurut Ernest (1983) dalam bukunya yang berjudul “ nations and nationalism”...
-
Al-Qur’an S ebagai P edoman H idup Allah Swt sebagai pencipta membuat pedoman dan petunjuk, bagi umat manusia. karena Al-Qur’an...