"Membangun Litrasi Intelektual Kader"
Literasi sebagai bahasa yang umum dibicarakan menjadi momok yang menakutkan. Sebagai jalan menuju tatanan intelektualitas yang paripurna, butuh bukti nyata dari kebiasaan lama dan membokar kebiasan baru agar tercapai tujuan organisasi.
Organisasi sebagai wadah intelektual perlu diasah seperti pedang al-Fatih. Agar dapat menebas kobodohan dan ketertinggalan. Dalam dunia intelektual perlu kebiasaan yang terus di laksanakan pada setiap diri kader.
Intelektual Kader, sebagai bagian penting yang dapat dibangun melalui proses membaca, menulis dan berbicara. Dibarengi dengan tindakan kongkrit.
Tindakan adalah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan kader, sebagai penerus organfital dalam menjalankan roda kepemimpinan. Karena kader adalah pemimpin masa depan yang paripurna.
Jaman edan ini dituntut untuk lebih tau diri, tau bahwa kita kurang, tau bahwa kita tertingal, tau bahwa kita jumud, tau bahwa kita minim, tau bahwa kita lemah, tau bahwa kita gagal. karena kita sadar dengan ini semua maka perlu memperbaiki roda kepemimpinan dalam organisasi apa saja dengan optimisme.
Salam Literasi.Jaman edan ini dituntut untuk lebih tau diri, tau bahwa kita kurang, tau bahwa kita tertingal, tau bahwa kita jumud, tau bahwa kita minim, tau bahwa kita lemah, tau bahwa kita gagal. karena kita sadar dengan ini semua maka perlu memperbaiki roda kepemimpinan dalam organisasi apa saja dengan optimisme.
BINDANG RISET DAN KEILMUAN
DPD IMM NTB
Mantap bang..... Sukses dan semangat seniorrr
BalasHapus