"Tadarusan Online DPD IMM NTB solusi Pendidikan,
Ekonomi, sosial di tengah Pandemi Covid-19"
Tadarusan
online ini dibangun atas dasar kerisauaan terhadap Kondisi NTB dari Segi,
pendidikan, ekonomi, sosial masyarakat dan memicu semangat pemuda dan Mahasiswa
untuk melihat Masadepan NTB di tengah pandemi Covid-19, Sejak 4-5 bulan
terakhir pandemi ini terus berkembang dan Semua aktifitas kita lumpuh, sehingga
ini menjadi kajian yang menarik untuk didiskusikan sehingga pada akhirnya nanti
kita punya Dasar untuk Berargumentasi dan Bersiakap di lingkungan sosial
Masyarakat Kita.
pertama
Pendidikan ditengah pandemi Covid-19 ini setelah Dikeluarkannya 6 kebijakan
Mendikbud diantaranya Sekolah Online, diantaanya Konsep sekolah di rumah
(home-schooling) tidak pernah menjadi arus utama dalam wacana pendidikan
nasional. Meski makin populer, penerapan pembelajaran online (online learning)
selama ini juga terbatas pada Universitas Terbuka, program kuliah bagi
karyawan, di sejumlah universitas dan kursus-kursus tambahan (online courses).
Tapi,
kebijakan physical distancing untuk memutus penyebaran wabah, memaksa perubahan
dari pendidikan formal di bangku sekolah menjadi belajar dari rumah, dengan
sistem online, dalam skala nasional. Bahkan, ujian nasional tahun ini terpaksa
ditiadakan.
Tantangan
pendidikan Sistem pendidikan online pun tidak mudah. Di samping disiplin
pribadi untuk belajar secara mandiri, ada fasilitas dan sumber daya yang mesti
disediakan, Dan terutama konsep Pendidikan NTB ditengah Wabah Covid-19 ini yang
perlu di kaji secara mendalam.
Disamping
itu langkah Kongkrit Dikbud dan dunia pendidikan untuk mengatasi persoalan
pendidikan ditengah pandemi Covid-19
Kedua
Pertumbuhan ekonomi di NTB langkah dan kebijakan NTB untuk membangun ekonomi
kreatif dan menumbuh kembangakan perputaran ekonomi ditengah pandemi Covid-19. Memang
banyak yang di sampaikan oleh Gubernur NTB lewat media online bahwa iya akan
memperdayakan UKM, Pengusaha lokal dan Bumdes dalam menangani masalah ekonomi
di tengah pandemi. Namun keadaan rill dilapangan jauh berbeda bahkan UKM tidak
banyak yang berjalan tentunya pengusaha lokal memanfaatkan pandemi ini sebagai
cara buat mereka meraih keuntungan. Sesangkan Bumdes dibawah tentu memiliki
banyak masalah terutama anggaran yang tidak maksimal sampai pada kurangnya kemampuan
manajemen dalam membuat program. Sehingga dana tidak bisa dikelola dengan baik.
Tentu
niat baik Gubernur NTB sudah sangat bagus tapi keterbataaan dalam pemantauan,
koordiansi menyebabkan terjadinya masalah membuat ekonomi di NTB tidak stabil
dan tidak hanya di NTB tapi seluruh Indonesia mengalami hal yang sama. Lewat
pemecahan masalah ini semoga terdapat solusi yang bisa kita pecahkan secara
bersama.
Ketiga
Kondisi sosial masyatmrakat NTB ditengah pandemi Covid-19 dan kebijakan NTB
dalam upaya menangani masalah bantuan kesejahteraan masyarakat ditengah Pandemi
Covid-19. Tentu sudah jelas langkah gubernur dengan meluncurkan program JPS
Gemilang tersebut dalam bentuk paket sembako dan paket suplemen-Masker. Tentu prongram
ini bagus sekali hanya saja realisasi dilapangan yang masih saja terjadi
masalah karena krisis orang-orang yang bermoral.
Keadaan
ini semakin parah dengan adanya instruksi Gubernur tentang pengunaan masker
tapi nyatanya masih banyak masyarkat yang tidak patuh ini juga menjadi masalah
besar yang perlu dibahas karena kebijakan yang ada belum bisa menjadi alat
cambuk buat menyadarkan masyarakat NTB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar