Selasa, 20 November 2018

Wajah Muhammadiyah


Wajah Muhammadiyah

Sekolah Muhmmadiyah memiliki keunikan tersendiri  mulai dari tingkat taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Muhammadiyah dengan jalur pendidikan melakukan suatu formula pencerdasan dan pencerahan. Untuk menyiapkan generasi Bangsa dari sabang sampai merauke, dengan harapan terbentuknya genari yang sebenar-benarnya.
Generasi didikan Muhammadiyah yang diharapkan ialah yang tidak mudah goyah oleh tamparan anggin topan, anggin sebagai sahabat untuk menikmati ilmu pengetahuan, ilmu merupakan pintu jalan untuk meraih segala tujuan hidup. Kehidupan akan menjadi nikmat makalah yang diingginkan dapat diraih, untuk meraih itu perlu kerja keras tampa pamrih.
Kerja nyata Muhammadiyah yang dapat dilihat oleh generasi saat ini adalah banyaknya lahir cendekia-cendekia Muhammadiyah yang menjadi pelopor bangsa. Pelopor ialah menjadi teladan bagi generasi sekarang. Generasi tersebut sudah tidak bisa dihitung oleh jari jemari, karena sudah banyaknya gerasi yang dilahirkan.
Lahirnya generasi tersebut bukan tampa sebab, tapi sudah menjadi kenyataan dari hasil perjuangan KH Ahmad Dahlan se-Abad yang lalu. Pada saat itu dialah peletak fondasi dasar Muhammadiyah. Sehingga dasar tersebut semakin kokoh dan kuat, kekuatan itu sangat nampak pada lingkungan masyarakat Indonesia.
Indonesia sebagai Negara sangat dihormati dan dijunjung oleh muhammadiyah, karena Muhammadiah selalu tunduk pada ketetapan Negara Indonesia. Negara ini pantas dihargai dan dibantu oleh Muhammadiyah. Bantuan itu ialah mencerdaskan kehidupan bangsa, serat ikut mempersatukan bangsa. Persatuan adalah tolak ukur dari rasa cinta terhadap bangsa.
Bangsa merupakan kumpalan masyarakat yang berbeda namun bernasip sama itulah Indonesia. nasip ini sudah dilewati pula oleh generasi awal Muhammadiyah, yang berjuang tampa takut tertumpahnya darah, karena darah mereka sudah menjadi satu dalam warna bendera. Rasa sehati dan sepenanggungan inilah yang melekat pada generasi awal.
Awal adalah suatu titik terang yang menentukan kedepannya, masa depan itu akan tercerahkan dengan adanya satu langkah pertama. Langkah ini menjadikan Muhammadiyah tetap teguh. Keteguhan itu sudah terpatri pada hati mereka. Hati menjadi baik karena dasar yang baik pula, begitulah adanya Muhammadiyah yang sudah tidak takut makan garam.
Garam diibaratkan sebagai kepahitan generasi awal Muhammadiyah yang dalam proses mendirikan banyak pertentangan yang terjadi mulai dari pemahaman keagamaan, pendidikan, sosial dan dakwah.  Banyak orang yang tidak menyukai, menyebabkan pendiri Muhammadiyah terusik oleh lingkungan, akan tetapi itu bukan menjadi soal karena pertentangan tersebut sudah dilewati semua oleh generasi awal Muhammadiyah.
Muhammadiyah yang kita kenal sekarang adalah Muhammadiyah yang tidak pernah berbeda secara Ideologi, ideologi murupakan ide atau gagasan, Muhammadiyah secara Ideologi memiliki Visi yang sistematis demi kemajuan bangsa. Kemajuan itu akan terlihat ketika tindakan nyata terus dikumandangkan demi bangsa tercinta.
Cinta Muhammadiyah terhadap bangsa Indonesia, terbukti dengan perjuangan-perjuangan generasi Muhammadiyah dalam mengaharumkan nama Indonesia terutama dalam Dunia Internasional, Prestasi-prestasi tersebut menjadi torehan yang sangat berharga, sehingga sangat sulit dilupakan oleh bangsa Indonesia.
Indonesia adalah Mitra sekaligus batang tubuh yang harus dijaga oleh Muhammadiyah, menjaga berarti memelihara terutama ketertiban dalam ranah sosial. Tindakan sosial yang sudah dibangun Muhammadiyah yang paling utama membantu masyarakat terutama yang tidak mampu dalam hal ini anak yatim, yatim piatu, dengan mendirikan panti asuhan, sebagai sarana untuk mendidik.
Mendidik gerasi Bangsa adalah cita-cita besar Muhammadiyah, karena mendidik adalah pekerjaan yang sangat mulia, mulia dimata tuhan dan mulia dimata manusia. Itulah cita-cita yang selalu dijunjung tinggi oleh Muhammadiyah.
Salam History.

  


Jumat, 09 November 2018

Refleksi Hari Pahlawan (Sasak, Sumbawa, Mbojo)


Refleksi Hari Pahlawan
 (Sasak, Sumbawa, Mbojo)
Pahlawan”. Kata ini tentu sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia. Ukiran nama dan gambar Pahlawan sudah menjadi suatu yang biasa dilihat dan ditemukan disetiap penjuru wilayah Indonesia. Titisan para pejuang menjadikannya sebagai suatu yang diikuti dan/ dicontohi. Perjuangannya begitu gencar di ditengah kehidupan bangsa yang masih dijajah. Hingga peran mereka sangat diperhitungkan dengan menjadikannya layak disebut Pahlawan. 
Panggilan ini umum di gunakan, sampai anak-anak-pun mengetahuinya juga!. Setiap hari ini, tepat di bulan November banyak lahir pahlawan-pahlawan baru yang diangkat oleh pemerintah, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya. Adanya pahlawan baru menambah daftar nama pahlawan Indonesia. Mereka muncul dengan berbagai ciri khas dan/ karakteristik perjuangannya, yang menjadikan kita sebagai sumber pengetahuan baru dalam sejarahnya.
Keberadaan pahlawan sangat dijunjung tinggi oleh bangsa, sehingga setiap saat kuburannya-pun pasti banyak didatangi masyarakat, sebagai bentuk rasa ingat dan balas jasa atas apa yang ditorehkan oleh pahlawan tersebut. Menjadi ajang untuk menjiarahi, kebiasaan ini sudah menjadi urat nadi suatu bangsa. Penghormatan mereka tidak berlebihan namun untuk mengingat kembali peristiwa-peristiwa perjuangan yang ada.
Perjuangan para pahlawan tentunya tidak bisa dilupakan dalam tulisan sejarah, sejarah menjadi pengetahuan yang tanpa pamrih mendokumenkan peristiwa, dan fakta yang terjadi pada masa penjajahan. Penjajah yang datang keindonesia menjadi perhatian ketika mengingat hari pahlawan, mulai dari datang dan adanya pemerintah colonial di bangsa ini, menguasai, hingga mereka mundur dari bangsa Indonesia.
Indonesia yang dulu menyimpan kekayaan menjadi perhatian utama bagi masyarakat eropa, dengan mengumpulkan bahan rempah-rempah yang sangat mereka butuhkan. Komoditas ini menjadi tujuan kedatangan mereka, karena yang kita tahu tanah Indonesia begitu subur sehingga tongkat kayu saja bisa tumbuh, apalagi rempa-rempah yang tumbuh memiliki khasiat sebagai obat-obatan.
Obat tradisional nusantara ini sudah dikenal di Eropa sebagai komoditas langka yang dapat menjadi pengawet makanan, serta penghangat badan. Khasiat dari hasil tanah nusantara inilah menjadi suatu yang harus dilindungi oleh para pahlawan Indonesia, untuk dijaga dan dipertahankan dalam suatu perjuangan demi menjaga keutuhan nusantara, nusantara yang disatukan dalam satu kesatuan yang utuh.
Kesatuan yang diperjuangkan, telah lahir sejak lama pada masa pergerakan nasional, yang dipelopori oleh para pahlawan. Pergerakan ini menjadi sebuah alat persatuan yang sangat kuat, untuk menjalin hubungan darah setanah air. Darah ini sudah menjadi hal yang lumrah diberikan dan ditumpahkan untuk mempertahankan bangsa, karena bangsa merupakan satu kesatuan yang memiliki nasib yang sama untuk membebaskan diri.
Pembebasan ini sangat susah di lupakan, perjuangan baik dalam genjatan senjata, pendidikan, sosial, dan dalam bentuk organisasi sudah ditorehkan. Namun, apakah kita ingat siapa saja pahlawan yang ada di daerah kita?,  jikalau kita lupa dengan nama mereka... lantas apa yang perlu kita banggakan dari mereka, sampai identitas mereka saja belum kita tahu!.
Pengetahuan adalah salah satu domain dasar kognitif dalam taksonomi tujuan pendidikan, dengan ini bagaimana kita mampu menghafal serta mengingat nama dan peristiwa sejarah. Alangkah rugi jika pengetahuan yang sangat beharga di lupakan!, apa yang sudah kita perbuat untuk melawan rasa lupa ini?, sudahkah kita membaca, memahami, mengungkapkan apasaja sosok pahlawan di daerah kita masing-masing?.
Alangkah banyaknya peristiwa sejarah di bangsa ini!. Daerah menyimpan peristiwa yang menjadi cikal bakal dari lahirnya rasa nasional. Namun mari kita refleksi terlebih dahulu bagaimana latarbelakang daerah dimana disitu ada peristiwa sejarah. Kita ambil contoh di wilayah provinsi Nusa Tenggara Barat, kita mengenal Tuan Guru KH. Muhammad Abdul Madjid. Dialah sosok pahlawan kita di Nusa Tenggara Barat, akankah pahlawan kita yang ada hanya itu?, mari kita lirik di area timur NTB, tepatnya di kab/kota Bima, disana ada Sultan M Salahuddin, dan apakah beliau sudah diperhatikan untuk diperjuangkan menjadi pahlawan nasional?.
Iming-iming ini belum ada kejelasan, padahal beliau adalah sosok yang pantas diperjuangkan karena kepahlawanannya. Perannya untuk bangsa ini tak bisa dilupakan, karena cukup banyak catatan sejarah yang masih bisa kita temukan, dengan sosoknya sebagai perintis, pelindung, dan pemimpin bagi organisasi pergerakan terutama dalam bidang agama, sosial dan politik. Sosok seperti ini sangat sulit ditemukan dan pantas diberi penghargaan. Penghargaan bagi Sultan M Salahuddin harus secepatnya diberikan agar generasi di Nusa Tenggara Barat memiliki giroh dan dapat mengambil pelajaran akan keteladanan yang diberikan oleh tokoh-tokoh pejuang di daerah.
Daerah Sumbawa pun memiliki tokoh pejuang yang dikenal dengan “Koboi yaitu Laksamana Madya TNI” yang bernama Haji Lalu Manambai Abdulkadir. Salah satu putra terbaik Sumbawa yang telah berjuang untuk bangsa Indonesia rela hidup dan mati dalam memerdekakan bangsa. Penghargaan  bagi Abdulkadir pantas diberikan tidak sebatas sebagai simbol akan tetapi itu merupakan hasil perjuangan yang wajib diberikan apresiasi nyata.
Semua tokoh pejuang harus di angkat dengan berbagai penghargaannya, walaupun tidak pernah bertemu, namun sekiranya rasa cinta terhadap pahlawan dapat diberikan  dengan sebuah penghargaan dan mempertahankan identitasnya. Pemerintah sebagai orang tertinggi di wilayah Nusantara ini yang mengusulkan dan memutuskan ide demikian, dan tidak memandang sebelah mata, tanpa usaha nyata. Untuk itu pemerintah wajib memperjuangkan para tokoh pejuang di daerah yang ada di Nusa Tenggara Barat.

Salam Satu Daerah

Senin, 09 April 2018

Haus VS Dahaga


Haus VS Dahaga

Kekuasaan yang utuh menjadi kebutuhan, harapan, dan sekaligus sebagai alat yang dapat dipergunakan dalam rangka merubah paradikma dari yang berpusat pada senioritas, beralih pada junioritas. Karena legitimasi kekuasaan ini, terlihat ketika keterlibatan senioritas menjadi suatu kebulatan tekat, dalam menghegemoni sebuah dinamika untuk meraih kekuasaan dalam sebuah kelompok, menghendaki orang dibawahnya menjadi hamba yang patuh dan tunduk, bentuk dari feodalisme yang terstruktur kemudian menghampiri dan mengerogoti kebebasan dalam menjalankan sebuah musyawarah, sehingga berdampak pada suatu psikologi generasi yang butuh kebebasan tergangu akibat dari pengaruh dan keterlibatan senioritas, yang mengangap dirinya sebagai orang yang berkuasa tentu melahirkan suatu keharusan untuk dipatuhi semua perintahnya dan arahannya. Pemikiran yang demikian adalah suatu pembodohan yang sangat keliru, karena tidak seharusnya senior menjadi alat politik kekuasaan akan tetapi dia seharusnya menjadi fasilitator yang memberikan pencerahan serta mampu menerima aspirasi junior, karena tidak bisa senior itu berkuasa selamanya, tentu butuh suatu pembaharuan dalam merubah cara berpikir ini, anak muda atau junior harus menjadi yang terdepan dan mampu memberikan bukti keterampilan, menyelesaiakan masalah, dengan kolaborasi yang utuh dan murni tampa ada tendensi haus kekuasaan. Maka jangan heran kebebesan dalam berorganisasi untuk membangun daya kritis sudah menjadi hal yang lumrah bagi generasi terutama junior. Oleh karena itu, Kebebasan ini tidak bisa diartikan secara sempit dan keliru namun kebebasan ini merupakan suatu kebutuhan dan tantangan di Abad 21, dalam arti konstruksi yang dibangun berupa kreativitas, inovasi, berpikir kritis, penyelesaian masalah, komunikasi, kolaborasi, literasi dll. Menjadi suatu kesatuan yang harus dimiliki generasi penerus terutama junior. Dalam rangka menjadi pemimpin masa depan dalam sebuah organisasi, karena dekonstruksi  pemikiran sangat dipbutuh kan saat ini sebagai orang yang minoritas kreatif yang mampu membawa solusi buat ikatan.


Minggu, 04 Maret 2018

Sejarah



Sejarah
Peristiwa, Fakta, tanggal, tahun, yang telah terjadi menjadi suatu masa lalu yang kemudian dikonstruksikan kembali pada masa kini dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, agar dapat menjadi suatu pelajaran dimasa kini dan masa yang akan datang. Kebenaran sumber sejarah terbukti lewat warisan yang berbentuk lisan, tertulis, dan visual.  Lewat sumber ini akan kita dapatkan fakta sosial, dan fakta mental didalam proses pencarian sumber sejarah. bukti autentik artefak, dokumen, naskah, babad, surat kabar, cerita rakyat. Menjadikan sejarah sebagai suatu pencarian bukti yang mendalam sehingga mendapatkan hasil yang objektif sesuai dengan metode yang telah digunakan. Karena kebenaran ilmiah dalam sejarah hanyat terbatas pada ketercapaian metode atau cara penelitian yang telah digunakan oleh peneliti.
Keberadaan sejarah menjadi suatu ilmu tentu harus dapat dipelajari sebagai bentuk kita menggali suatu pengetahuan yang belum kita dapatkan sebelumnya agar dapat kita interpretasikan sebagai suatu kebenaran yang diakui dalam sejarah. kebenaran ini biasa disebut sebagai kebenaran yang ilmiah, bukan suatu kebenaran yang mutlak. Karena masih banyak diperdebatkan oleh para ahli dalam menentukan kejadian dan peristiwanya sehingga menurut saya ini suatu yang mustahil bila sejarah saat ini dikatakan sebagai suatu kebenaran yang mutlak.
Kebanyakan diantara ilmuan memiliki interpretasi yang berbeda ketika masalahnya sama belum tentu kesimpulan mereka sama. Karena mereka memiliki pegangan teori masing-masing. Untuk itu suatu kebenaran dimasa lalu banyak ditentang, walaupun demikian ada banyak hal yang harus di amini dalam arti bagaimana suatu masalalu yang dipelajari harus didapatkan suatu nilai yang dapat dimanfaatkan sehingga tidak berlalu begitu saja akan tetapi memiliki suatu gigi sehinggan menjadi bermakna dalam memahami dan mengimplementasikannya.


Jumat, 09 Februari 2018

Proposal Untuk Tuhan



Proposal Untuk Tuhan

Pendidikan merupakan wadah yang dapat mengajarkan bagaimana menghargai proses kehidupan, mengajarkan bagaimana menghargai ilmu pengetahuan, menghargai yang yang benar dan yang salah harus diperbaiki. Kelanjutan yang tiada tara  tantangan sebagai mahasiswa belum tentu dapat mengantikan tantangan yang diberikan oleh Allah. Karena sebuah tantang di dunia akademik hanya sebatas tantangan duniawi yang tentu oleh setiap orang dapat diselesaikan dengan baik dan tepat, jika orangnya tekun dan berusaha. Kenyataan ini menjadi suatu fenomena dalam dunia pendidikan yang tampa disadari sudah menjadi dogma dalam proses akademik. Sesuatu yang unik dan menarik yang harus dihadapi dan dilewati, oleh setiap mahasiswa. Mana mungki proses ini dilewatkan begitu saja, oleh para pejuang dan penikmat ilmu. Pengetahuan akan didapatkan melalui tantangan dan rintangan yang nihil adanya.
Tekat yang baik tentu akan membawa penikmat ilmu menjadi tinggi derajatnya, walau hal ini membutuhkan penelitian, namun rata-rata orang berpandangan demikian. Nyata ini sudah tertanam dalam benak pikiran masyarakat luas. Maka tuntutan dalam pendidikan wajib dilaksanakan dan dihargai. Melalui cara-cara akademik, begitu juga dengan Allah seharusnya mempersiapkan diri untuk menghadapnya, baik ujiannya, serta rahmatnya, proposal yang harus disiapkan adalah proposal akhirat yang dapat dipertanggung jawabkan isisnya, tidak seperti proposal kebanyakan mengutip dimana-mana saja, tapi proposal ini berdasarkan aktivitas individu dalam kehidupan sosial. Dalam rangka menuju kehadiratnya.
Konsekwinsi mempersiapkan proposal ini tentu dengan ibada, baik secara hubungan manusia dengan Allah serta hubungan manusia dengan manusia. Membuat proposal ini yaitu lewat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi proses ini harus dilewatkan untuk menjaga kejujuran, dalam proses menulis proposal buat sang khalik. Jadikan sumber Al-qur’an sebagai pedoman serta rujukan dalam menulis proposal. Serta sunah sebagai dalill yang memperkuat.
Cukuplah kita berserah diri, dalam proses dinamika kemanusiaan ini.!
    

Pendidikan Kesadaran

 Pendidikan Kesadaran Pendidikan adalah bagian penting untuk menyelamatkan bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang utuh dan berkembang, ...