Sabtu, 09 September 2017

Pancasila Sebuah Musyawarah



Pancasila Sebuah Musyawarah 

Keberadaan bangsa saat ini tidak terlepas dari bingkai keindonesia, yang dijunjung tinggi oleh bangsa sebagai sebuah pedoman dan falsafah yaitu (Pancasila). Padahal ini merukan sebuah wacana yang dilontarkan oleh Jepang sebagai janji palsu yang memanfaatkan bangsa sebagai sebuah dasar kepercayaan untuk merdeka, pengumuman janji kemerdekaan ini diucapkan oleh perdana Mentri Kaiso pada tanggal 8 Sebtember 1944. Padahal ini merupakan sebuah scenario untuk memperalat bangsa sebagai sebuah alat untuk membantu Jepang dalam dinamika mereka dengan sekutu. Bisa dipastikan ini adalah sebuah pembodohan bagi bangsa, karena mendengar janji palsu tampa arah ini, maka anak bangsa mulai merasa terdesak dan berusaha melakukan segala cara untuk membongkar scenario ala-ala din tersebut, sehingga pada 29 Apri 1945 Jepang berucap janji-janji liciknya lagi terhadap bangsa, yang tertuang dalam maklumat Gunseikan, merupakan pembesar tertinggi sipil dari pemerintah Jepang di Jawa dan Madura. Tapi anak bangsa sudah sadar dengan kelicikan tersebut, untuk itu anak bangsa juga melawan dengan kelicikan, inilah yang dinamakan senjata makan tuan. Jepang pada saat itu dengan janjinya maka membentu Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas dari badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakakn kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan indonesia. Ini adalah momentum yang dimanfaatkan oleh bangsa sebagai sebuah konstruksi untuk bisa merdeka, dengan cara ini maka bagsa melakukan propaganda untuk mendukung dengan cara masuk dan berkecimpung didalamnya dalam merumuskan kemerdekaan, maka tidaklah sia-sia, mereka bergabung dalam konstalasi politik Jepang ala Indonesia saat itu. Untuk itu bangsa yang bergabung berjumlah 62 orang pada sidang pertama, dengan orang Jepang sebagai anggota istimewa berjumlah delapan (8) orang, sehingga berjumlah 70 orang, dalam sidang ini mulailah dirumuskan konsep untuk Indonesia merdeka banyak orang yang tidak bisa disebut dalam tulisan ini hanya beberapa seperti soekarno, Muhammad Hatta, Muhammad yamin, dan Soepomo. Beberapa tokoh inilah yang paling diinggat saat ini namun tokoh lain yang terlibat banyak tidak disebutkan dalam tulisan dalam sejarah, inilah sebuah konstalasi yang terlibat yang menjadikan ini sebagai konteks politik yang tidak bisa disadari oleh anak bangsa saat ini. Kenapa hanya tokoh itu yang disebut, dalam konteks Perumusan Dasar Negara, dan kenapa harus tanggal satu (1) Juni sebagai hari lahir Pancasila. ini merupakan cara bagi pendiri bangsa kenapa tidak tanggal 29 april sebagaimana ucapan dan kerangka berpikir yang diungkap oleh Yamin, sebagaimana yang berbunyi kebangsaan, kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, dan kesejahteraan, rakyat. Konteks dan kerangka ini banyak ditolak dan tidak didukung oleh kelompok Hatta cs, sehingga kerangka berpikir ini tidak bisa diterima karena ketika ditemukan arsip A.G Pringgodigdo dan arsib baru yang menunjukkan tidak otentiknya pemikiran Muhammad Yamin, sehingga tidak dapat diterima yaitu adanya bukti arsip A.K. Pringgadigdo, yang kemudia melambungkan pemikiran Soekarno yang pada hari keempat yang mengususlkan lima asas, kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau peri-kemanusiaan, persatuan dan kesatuan, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan yang Maha Esa, yang oleh Soekarno dinamakan Pancasila, pidato lima asas ini diterima oleh banyak peserta sidang dengan suara lantang dan gembira, disambut oleh para peserta sidang yang mengikutinya, yang kemudia menjadikan hari keempat itu tanggal 1 Juni 1945 sebagai hari kelahiran Pancasila. Namun sebenarnya dalam sejarah Nusantara ketika kerajaan Singhasari dan Majapahit menempuh kejayaanya maka berkaitan istilah dari pancasila sudah dimuat sejak lama dalam kitab Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular, karena istilah ini muncul sebagai pancasila karma, isinya yaitu 1. Melakukan tindak kekerasan; 2.Mencuri; 3. Berjiwa dengki; 4. Berbohong; 5. Mabuk (oleh miras).
Sekenario politik semata kenapa tanggal 1 Juni dijadikan hari kelahiran Pancasila, tampa disadari bahwa dalam sidang-sidang itu tentu banyak tuntutan untuk membebaskan bangsa ini dari janji-janji palsu, sehingga janji itu dilawan dengan suara rakyat jelata.
“Berjuang tampa pamrih”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan Kesadaran

 Pendidikan Kesadaran Pendidikan adalah bagian penting untuk menyelamatkan bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang utuh dan berkembang, ...