Makalah
Balanced
Assessment Sistem
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Model Asesmen Pembelajaran Sejarah
Oleh
:
F A I D I N
1605106
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang
Masalah
dunia pendidikan pada saat ini begitu komplek diera globalisasi adalah suatu
proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah,
karena globalisasi merupakan suatu proses dari gagasan yang dimunculkan
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada
suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa
diseluruh dunia (Jamli, dkk. 2005:1). Artinya dampak dari globalisasi bagi
dunia pendidikan pun sangat memprihatinkan apalagi ketika berbicara masalah sistem
penilaian yang sampai saat ini masih banyak perdebatan karna penilaian harus
sesuai kebutuhan.
Upaya
pemerintah untuk menyempurnakan sistem pendidikan, salah satunya adalah dengan
mengunakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 32 tahun 2013 tentang
perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan maka perlu diselaraskan dengan dinamika perkembangan
masyarakat lokal, nasional, dan global guna mewujudkan fungsi dan tujuan
pendidikan. Standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan
standar penilaian, yang seharusnya bersama-sama membangun pendidikan yang baik guna untuk kepentingan
memperbaiki generasi bangsa bangsa kedepan untuk itu dalam tulisan ini yang
lebih ditekankan berupa sistem penilaian yang seimbang.
Istilah
penilaian atau asessment adalah sebagai penilaian proses, kemajuan, dan hasil
belajar siswa sedangkan asesmen diartiakan oleh (Jutmini dkk, 2007) Asessment
adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan mengunakan informasi yang
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen test
maupun non-test. Sedangkan asesmen menurut (Lounghlin and Lewis) Adalah proses
sistematika dalam pengumpulan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat
kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk
menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Namun secara umum makna penilaian
adalah proses suatu kaitan yang sistematis dan berkesinambungan, untuk
mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik, dalam
rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dari pertimbangan tertentu (https://lutfi4math.wordpress.com). Sedangkan sistem menurut
(Brian Gong, 2010) sebuah sistem atau proses kebijakan, terkoordinasi, dan
menyeluruh untuk menjamin bahwa kurikulum, program pengajaran, dan proses
penilaian yang sebenarnya bagian dari visi kohesif. Terlepas dari arti sistem
maka ia menjelaskan balanced yang dimana Sistem penilaian harus seimbang, yang menunjukkan bobot dan distribusi dukungan proses
pembelajaran dan akuntabilitas kebutuhan yang sesuai. Sedangkan
menurut menurut Kaplan dan Norton (1996), Balanced dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja
personel atau pribadi diukur secara seimbang dan dipandang dari dua aspek
yaitu, jangka pendek dan jangka panjang, dan dari intern maupun ekstern. Dimana
balanced asesmen sistem ini merupakan kombinasi antar empat proses penilaian
formatif, sumatif, classroom, dan benchmark. Mengacu dari penjelasan tersebut
makalah ini akan diusahakan untuk mengungkapkan ciri dari balanced assessment
sistem dan penerapan dalam pembelajaran.
PEMBAHASAN
a.
Ciri Balanced Asesmen Sistem
Ciri dari balanced asesmen
sistem yang dipahami penulis ada empat, Formatif, Sumatif, Classroom, Benchmark.
Sebelum dijelaskan ciri-ciri tersebut terlebih dahulu dijelaskan definisi dari sistem penilaian seimbang, merupakan sebuah
pendekatan yang seimbang untuk penilaian mencakup keseimbangan alat dan
strategi yang adil, bervariasi, handal dan langkah-langkah yang cukum untuk
bahan pembelajaran siswa. Disekolah atau kelas tingkat keseimbangan memerlukan
penggunaan beberapa langkah untuk mendapatkan gamabaran besar dari kinerja
siswa. Ini termasik tes standar penilaian kelas serta observasi informal untuk
menginformasikan seluruh instruksi kelompok atau kurikulum peneyesuaian (http://www.hopkinton.k12.ma.us). Artinya bahwa sistem
penilaian seimbang merupakan bentuk penilaian memperhatikan semua komponen yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu perlu dijelaskan ciri
daripada balanced asesmen sistem diantaranya sebagai berikut:
Pertama, Penilaian Formatif
Penilaian formatif merupakan
suatu penialaian yang member informasi yang dibutuhkan oleh guru dan siswa
ketika pembelajaran berlangsung, sedangkan bagi siswa penilaian formatif
mendukung bagaimana mencapai tujuannya sedangkan bagi guru untuk mengambil
keputusan pembelajaran apa yang harus dibuat (Anderson dkk, 2010: 372). Mengacu
penjelasan tersebut antara siswa dan guru sangat membutuhkan penilaian formatin
ini untuk menncapai tujuan yang dimaksud berupak keberhasilan dari proses
pembelajaran. Sukmadinata (2006) menjalaskan funsi dari evaluasi formatif
sebagai umpan balik bagi siswa delam penyempurnaan penguasaan suatu satuan
pelajaran. Lebih mempertegas black and William (1998) bahwa penelitian yang
lebih luas pada penilaian dan pembelajaran menunjukkan bahwa penggunaan
terampil dari penilaian formatif memiliki efek positif yang singnifikan pada
siswa yang belajar. Sesuai dengan penjelasan tersebut penilaian formatif sangat
mendukung dunia pendidikan dalam memperbaiki proses pembelajaran.
Sistem penilaian formatif
efektif untuk guru yang terus dan harus memeriksa belajar siswa dan bersedia
untuk memodifikasi instruksi untuk memenuhi kebutuhan siswa yang diidentifikasi
oleh data (Heritage, 2007). Untuk itu penilaian formatif member nilai positif
untuk melakukan perbaikan pembelajaran karena penilaian ini terlaksana pada
saat proses pembelajaran contoh seorang guru bertanya kepada siswa dan siswa
menjawab begitu juga siswa bertanya dan guru menjawab ada proses timbal balik
dalam proses pembelajaran untuk mendukun keatifan kelas.
Kedua, Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif merukan
proeses penilaian yang dialaksanakan baik setelah materi diajarkan dan umumnya
tidak mempengaruhi arus, berlangsung intruksi bagi siswa, hal tersebut dapat
sering digunakan untuk peningkatkan mutu siswa dan untuk mengukur pertumbuhan
siswa, sambil member umpan balik tentang bagaimana untuk meningkatkan instruksi
kelas dimasa depan (http://www.google.co.id.balanced.asesement). Anderson dkk (2010:373) penilaian
sumatif merupakan penilaian memberi data-data yang guru butuhkan untuk
menentukan dan menjustifikasi nilai-nilai siswa. Artinya penilaian tersebut
sebagai tolak ukur untuk melhat sejauh mana penguasaan materi yang yang sudah
didapatkan oleh siswa dan sebagai penentu siswa yang tinggi nilainya dan rendah
dilihat dari hasil ujiannya.
Fungsi dari evaluasi sumatif adalah sebagai umpan balik
bagi siswa pada akhir satuan program atau semester (Sukmadinata, 2006). Umpan
balik yang dimaksud adalah siswa ditagih bagaimana siswa memahami materi yang
sudah ia pelajari lewat ujian yang dilaksanakan baik unjian diakhir pertemuan,
ujian semester, maupun tahunan. Sebagai bentuk pertangung jawaban siswa kepada
gurunya.
Ketiga, Penilaian Classroom
Penilain kelas adalah
merupakan penilaian yang bila dalam kerangka penilaian seimbang semua penilaian
memiliki tempat di lingkungan sekolah, dasar-dasar, penguatan, penggunaan dan
kualitas penilaian kelas oleh guru dan siswa. (http:www.orng.classroom-assessment).
(Rick Stiggins, 2008:4) menjelaskan level penilaian kelas yaitu konteks harus menjadi salah satu standar pencapaian
yang mengatur kemajuan pembelajaran melalui tingkatan level penuh untuk
memenuhi jalannya siswa demi suksesnya pada jalan suksesnya penilaian akademik
dalam mendukung menurunya kemajuan pembelajaran siswa harus menyediakan
penilaian. Karena Ini harus dibuat, apa yang terjadi di pembelajaranslanjutnya,
yang dibuat oleh siswa, guru dan kadang-kadang orang tua. Informasi lanjutan
membutuhkan fakta dari letaknya siswa sekarang ini pada rancangan utama
disetiap standar. Artinya bahwa keterlibata siswa sangat mendukung penilaian
kelas karena penilaian tersebut menjadi suatu keharusaln dalam pendidikan dan
menjadi tolak ukur maju dan mundurnya siswa didalam kelas tergantung pada
penialaian kelas.
Keempat, Penilaian Benchmark
Istilah standar penilaian adalah
suatu penilaian yang digunakan di seluruh negeri dan dalam literature atau
reverensi. standar sering digunakan sebagai penilaian yang mengukur kemajuan
unit yang lebih besar. standar penilaian biasanya diberikan beberapa kali (http://www.org/benchmark
assessment ). Standar penilaian Secara sederhana, merupakan standar yang jelas dan disepakati harapan untuk
pembelajaran yang dapat berupa pengetahuan, keterampilan, kompetensi, atau
perilaku tertentu. standar biasanya memiliki tingkat harapan yang menyertai peserta
didik dan proses pemilahan untuk
menentukan tingkat prestasi juga (Brian Gong, 2010).
Jadi dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa satandar penilaian, ini
adalah patokan yang harus menjadi dasar untuk penilaian di Indonesia dalam (pasal
35. UU No. 20 tahun 2003) dijelaskan dari standar isi, standar kompetensi,
standar lulusan, standar tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana
pendidikan. Semua standar ini otomatis perlu dan harus dilaksanakan dalam
pendidikan Indonesia mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
b.
Penerapan dalam pembelajaran
Penilaian sangat menentukan
keberhasilan dan tidaknya suatu mata pelajaran yang telah dipelajari oleh
siswa, begitu juga kemajuan pendidikan tidak terlepas dari proses
memperbaikinya lewat sebuah sistem penilaian. Sistem penilaian yang seimbang
terdiri dari alat untuk menilai dan menginformasikan pembelajaran. Alat penilaian
menjadi info rmasi untuk kebijakan,
program, dan guru dan peserta didik dengan cara yang koheren dan terkoordinasi.
Semua daerah penting diikut sertakan. Sebuah sistem penilaian seimbang mencakup
beberapa penjelasan penialaian diatas meliputi, tindakan sumatif seperti tes
negara yang sifatnya tahunan, penilaian formatif proses penilaian yang
digunakan untuk mengarahkan kelas belajar dan mengajar, penilaian kelas berupa
penialaian aktifitas yang terjadi dalam ruang kelas, dan standar penilaian,
sebagai rujukan semua penilaian untuk mengusahakan tercapainya standar yang
diharapkan (Brian Gong, 2010). Langkah-langkah tersebut membantu
untuk memberikan informasi yang koheren ditingkat sistem pendidikan, negara
atau nasional, kabupaten, sekolah, ruang kelas, dan siswa serta guru.
Sistem penilaian yang seimbang juga termasuk
mendukung untuk menggunakan
informasi penilaian tepat, sebuah sistem penilaian yang seimbang meliputi komponen
standar isi dan langkah-langkah penilaian. sistem harus seimbang
yang menunjukkan bobot dan distribusi dukungan proses
pembelajaran dan akuntabilitas kebutuhan yang sesuai. Selanjutnya untuk
meningkatkan pendidikan maka harus melalui penilaian, inovasi, dan evaluasi.
Untuk memenuhi ini semua maka perlu adanya pendekatan yang seimbang untuk
penilaian dalam pendidikan Braun dalam
(http://assessmentliteracy.org). Sebuah contoh dalam penerapan pembelajaran seorang
guru sejarah mengajar materi sejarah Indonesia dengan langkah sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam kegiatan apersepsi kalau seharusnya
guru bertanya sejauh mana siswa memahami materi atau memang siswa tersebut
belum tau materi tersebut, agar guru yang mengajar tersebut mengetahui
kemampuan siswa kalau ia belum melakukan penilaian terlebih dahulu sebagai
tolak ukur ia untuk mencapai tujuan pendidikan. Otomatis guru tersebut tidak
akan mampu mencapai keberhasilan dalam penilaian pun seorang guru harus pandai-panda
melakukan penilaian. Baik didalam kelas saat proses pembelajarn berlangsung,
diakhir pertemuan, maupun pandasaat penilaian yang laian sebagai dasar seorang
guru untuk lebih memperbaiki proses pembelajarannya.
c.
Simpulan
Penjelasan yang sudah
tertera diatas bila penulis simpulkan berkenaak sistem penilaian seimbang,
sangat diharapkan keberadaanya dimana pendidikan saat ini lagi mengaharapakan
adanya keseimbangan supaya tidak ada tumpang tindih dalam penilaian yang
terjadi atau yang telah diterapkan maka penilaian seimbang sangat menjadi motifasi
untuk melahirkan generasi yang baik sesuai cita-cita bangsa yaitu ingin
melahirkan generasi emas ditahu 2025.
Untuk itu sistem penilaian seimbang harus menjadi patokan
untuk malaukan kegiatan pendidikan apalagi dalam prses pembelajarang,
pendidikan sebagai harapan masyaraka, pendidikan pencetus generasi, seharusnya
mulai sadar dengan keberadaannya agar pendidikan Indonesia menjadi contoh bagai
yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, dkk. 2010. Kerangka Landasan
Untuk Pembelajaran, Pengajara, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Black, P., & Wiliam, D. 1998. Inside the Black Box: Raising Standards Through Classroom
Assessment. London: King's College.
Brian Gong, 2010. Using Balanced
Assessment Systems To Improve Student Learning And School Capacity. An Introduction.
Center for the Improvement of Educational Assessment, Inc: Paper commissioned
by CCSSO and the R&D Consortium sponsored by Renaissance Learning.
Jutmini dkk, 2007. Panduan Evaluasi
Pembelajaran. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Kaplan, Robert S and David P Norton, 1996. Balanced Scorecard :
Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Erlangga : Jakarta.
Heritage, M. (2007). Formative Assessment:
What do Teachers Need to Know and do? Phi Delta Kappan.
Jamli dkk, 2005. Kewarganegaraan. Jakarta: bumi aksara.
Rick Stiggins, 2008. A Call for
the Development of Balanced Assessment Systems. ETS Assessment Training
Institute: Assessment Manifesto.
Sukmadinata. 2006. Pengembangan Kurikulum
Teori dan Praktek. Bandung: Pt Remaja Rosda Karya .
Peraturan Pemerinta No. 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan.
Jakarta: Depdiknas.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Depdiknas.
Braun 2016. Bandung: Diambil Tanggal 12 Desember Dalam Halaman http://assessmentliteracy.org/blog/benefits-balanced-comprehensive-assessment-system.
2016. Bandung: Diambil Pada Tanggal 13 Desember Pada Halaman Internet. http: // www. hopkinton.
2016. Bandung: Sumber Diambil Tanggal 12 Desember Dalam Halaman Internet.
http://www.org/classroom
assessment.
2016. Bandung: Diambil Pada Tanggal 13 Desember Pada Halaman Internet. https: // www. google.
co. id. balanced. asesment.
2016. Evaluasi Penilaian dan Pengukuran
Pembelajaran. Bandung: Diambil tangal 14 desember. Di halaman https:
//lutfi4math. wordpress. Com.
2016. Penilaian Standar. Bandung: Diambil Pada Tanggal 12 Desember
Dalam Halaman. http://www.org/benchmark assessment.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar