Jumat, 20 Oktober 2017

Balanced Assessment Sistem



Makalah
Balanced Assessment Sistem
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Model Asesmen Pembelajaran Sejarah






Oleh :
F A I D I N
1605106


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016


PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang 
Masalah dunia pendidikan pada saat ini begitu komplek diera globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah, karena globalisasi merupakan suatu proses dari gagasan yang dimunculkan kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa diseluruh dunia (Jamli, dkk. 2005:1). Artinya dampak dari globalisasi bagi dunia pendidikan pun sangat memprihatinkan apalagi ketika berbicara masalah sistem penilaian yang sampai saat ini masih banyak perdebatan karna penilaian harus sesuai kebutuhan.
Upaya pemerintah untuk menyempurnakan sistem pendidikan, salah satunya adalah dengan mengunakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan maka perlu diselaraskan dengan dinamika perkembangan masyarakat lokal, nasional, dan global guna mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan. Standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian, yang seharusnya bersama-sama membangun  pendidikan yang baik guna untuk kepentingan memperbaiki generasi bangsa bangsa kedepan untuk itu dalam tulisan ini yang lebih ditekankan berupa sistem penilaian yang seimbang.
Istilah penilaian atau asessment adalah sebagai penilaian proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa sedangkan asesmen diartiakan oleh (Jutmini dkk, 2007) Asessment adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan mengunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen test maupun non-test. Sedangkan asesmen menurut (Lounghlin and Lewis) Adalah proses sistematika dalam pengumpulan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Namun secara umum makna penilaian adalah proses suatu kaitan yang sistematis dan berkesinambungan, untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik, dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dari pertimbangan tertentu (https://lutfi4math.wordpress.com). Sedangkan sistem menurut (Brian Gong, 2010) sebuah sistem atau proses kebijakan, terkoordinasi, dan menyeluruh untuk menjamin bahwa kurikulum, program pengajaran, dan proses penilaian yang sebenarnya bagian dari visi kohesif. Terlepas dari arti sistem maka ia menjelaskan balanced yang dimana Sistem penilaian harus seimbang, yang menunjukkan bobot dan distribusi dukungan proses pembelajaran dan akuntabilitas kebutuhan yang sesuai. Sedangkan menurut menurut Kaplan dan Norton (1996), Balanced dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja personel atau pribadi diukur secara seimbang dan dipandang dari dua aspek yaitu, jangka pendek dan jangka panjang, dan dari intern maupun ekstern. Dimana balanced asesmen sistem ini merupakan kombinasi antar empat proses penilaian formatif, sumatif, classroom, dan benchmark. Mengacu dari penjelasan tersebut makalah ini akan diusahakan untuk mengungkapkan ciri dari balanced assessment sistem dan penerapan dalam pembelajaran.





















PEMBAHASAN
a.       Ciri Balanced Asesmen Sistem
Ciri dari balanced asesmen sistem yang dipahami penulis ada empat, Formatif, Sumatif, Classroom, Benchmark. Sebelum dijelaskan ciri-ciri tersebut terlebih dahulu dijelaskan definisi dari  sistem penilaian seimbang, merupakan sebuah pendekatan yang seimbang untuk penilaian mencakup keseimbangan alat dan strategi yang adil, bervariasi, handal dan langkah-langkah yang cukum untuk bahan pembelajaran siswa. Disekolah atau kelas tingkat keseimbangan memerlukan penggunaan beberapa langkah untuk mendapatkan gamabaran besar dari kinerja siswa. Ini termasik tes standar penilaian kelas serta observasi informal untuk menginformasikan seluruh instruksi kelompok atau kurikulum peneyesuaian (http://www.hopkinton.k12.ma.us). Artinya bahwa sistem penilaian seimbang merupakan bentuk penilaian memperhatikan semua komponen yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu perlu dijelaskan ciri daripada balanced asesmen sistem diantaranya sebagai berikut:
Pertama, Penilaian Formatif
Penilaian formatif merupakan suatu penialaian yang member informasi yang dibutuhkan oleh guru dan siswa ketika pembelajaran berlangsung, sedangkan bagi siswa penilaian formatif mendukung bagaimana mencapai tujuannya sedangkan bagi guru untuk mengambil keputusan pembelajaran apa yang harus dibuat (Anderson dkk, 2010: 372). Mengacu penjelasan tersebut antara siswa dan guru sangat membutuhkan penilaian formatin ini untuk menncapai tujuan yang dimaksud berupak keberhasilan dari proses pembelajaran. Sukmadinata (2006) menjalaskan funsi dari evaluasi formatif sebagai umpan balik bagi siswa delam penyempurnaan penguasaan suatu satuan pelajaran. Lebih mempertegas black and William (1998) bahwa penelitian yang lebih luas pada penilaian dan pembelajaran menunjukkan bahwa penggunaan terampil dari penilaian formatif memiliki efek positif yang singnifikan pada siswa yang belajar. Sesuai dengan penjelasan tersebut penilaian formatif sangat mendukung dunia pendidikan dalam memperbaiki proses pembelajaran.
Sistem penilaian formatif efektif untuk guru yang terus dan harus memeriksa belajar siswa dan bersedia untuk memodifikasi instruksi untuk memenuhi kebutuhan siswa yang diidentifikasi oleh data (Heritage, 2007). Untuk itu penilaian formatif member nilai positif untuk melakukan perbaikan pembelajaran karena penilaian ini terlaksana pada saat proses pembelajaran contoh seorang guru bertanya kepada siswa dan siswa menjawab begitu juga siswa bertanya dan guru menjawab ada proses timbal balik dalam proses pembelajaran untuk mendukun keatifan kelas.
Kedua, Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif merukan proeses penilaian yang dialaksanakan baik setelah materi diajarkan dan umumnya tidak mempengaruhi arus, berlangsung intruksi bagi siswa, hal tersebut dapat sering digunakan untuk peningkatkan mutu siswa dan untuk mengukur pertumbuhan siswa, sambil member umpan balik tentang bagaimana untuk meningkatkan instruksi kelas dimasa depan (http://www.google.co.id.balanced.asesement). Anderson dkk (2010:373) penilaian sumatif merupakan penilaian memberi data-data yang guru butuhkan untuk menentukan dan menjustifikasi nilai-nilai siswa. Artinya penilaian tersebut sebagai tolak ukur untuk melhat sejauh mana penguasaan materi yang yang sudah didapatkan oleh siswa dan sebagai penentu siswa yang tinggi nilainya dan rendah dilihat dari hasil ujiannya.
Fungsi dari evaluasi sumatif adalah sebagai umpan balik bagi siswa pada akhir satuan program atau semester (Sukmadinata, 2006). Umpan balik yang dimaksud adalah siswa ditagih bagaimana siswa memahami materi yang sudah ia pelajari lewat ujian yang dilaksanakan baik unjian diakhir pertemuan, ujian semester, maupun tahunan. Sebagai bentuk pertangung jawaban siswa kepada gurunya.
Ketiga, Penilaian Classroom
Penilain kelas adalah merupakan penilaian yang bila dalam kerangka penilaian seimbang semua penilaian memiliki tempat di lingkungan sekolah, dasar-dasar, penguatan, penggunaan dan kualitas penilaian kelas oleh guru dan siswa. (http:www.orng.classroom-assessment).
(Rick Stiggins, 2008:4) menjelaskan level penilaian kelas yaitu konteks harus menjadi salah satu standar pencapaian yang mengatur kemajuan pembelajaran melalui tingkatan level penuh untuk memenuhi jalannya siswa demi suksesnya pada jalan suksesnya penilaian akademik dalam mendukung menurunya kemajuan pembelajaran siswa harus menyediakan penilaian. Karena Ini harus dibuat, apa yang terjadi di pembelajaranslanjutnya, yang dibuat oleh siswa, guru dan kadang-kadang orang tua. Informasi lanjutan membutuhkan fakta dari letaknya siswa sekarang ini pada rancangan utama disetiap standar. Artinya bahwa keterlibata siswa sangat mendukung penilaian kelas karena penilaian tersebut menjadi suatu keharusaln dalam pendidikan dan menjadi tolak ukur maju dan mundurnya siswa didalam kelas tergantung pada penialaian kelas.
Keempat, Penilaian Benchmark
Istilah standar penilaian adalah suatu penilaian yang digunakan di seluruh negeri dan dalam literature atau reverensi. standar sering digunakan sebagai penilaian yang mengukur kemajuan unit yang lebih besar. standar penilaian biasanya diberikan beberapa kali (http://www.org/benchmark assessment ). Standar  penilaian Secara sederhana, merupakan standar yang jelas dan disepakati harapan untuk pembelajaran yang dapat berupa pengetahuan, keterampilan, kompetensi, atau perilaku tertentu. standar biasanya memiliki tingkat harapan yang menyertai peserta didik dan proses pemilahan untuk menentukan tingkat prestasi juga (Brian Gong, 2010). Jadi dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa satandar penilaian, ini adalah patokan yang harus menjadi dasar untuk penilaian di Indonesia dalam (pasal 35. UU No. 20 tahun 2003) dijelaskan dari standar isi, standar kompetensi, standar lulusan, standar tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pendidikan. Semua standar ini otomatis perlu dan harus dilaksanakan dalam pendidikan Indonesia mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
b.      Penerapan dalam pembelajaran
Penilaian sangat menentukan keberhasilan dan tidaknya suatu mata pelajaran yang telah dipelajari oleh siswa, begitu juga kemajuan pendidikan tidak terlepas dari proses memperbaikinya lewat sebuah sistem penilaian. Sistem penilaian yang seimbang terdiri dari alat untuk menilai dan menginformasikan pembelajaran. Alat penilaian menjadi info       rmasi untuk kebijakan, program, dan guru dan peserta didik dengan cara yang koheren dan terkoordinasi. Semua daerah penting diikut sertakan. Sebuah sistem penilaian seimbang mencakup beberapa penjelasan penialaian diatas meliputi, tindakan sumatif seperti tes negara yang sifatnya tahunan, penilaian formatif proses penilaian yang digunakan untuk mengarahkan kelas belajar dan mengajar, penilaian kelas berupa penialaian aktifitas yang terjadi dalam ruang kelas, dan standar penilaian, sebagai rujukan semua penilaian untuk mengusahakan tercapainya standar yang diharapkan (Brian Gong, 2010). Langkah-langkah tersebut membantu untuk memberikan informasi yang koheren ditingkat sistem pendidikan, negara atau nasional, kabupaten, sekolah, ruang kelas, dan siswa serta guru.
Sistem penilaian yang seimbang juga termasuk mendukung untuk menggunakan informasi penilaian tepat, sebuah sistem penilaian yang seimbang meliputi komponen standar isi dan langkah-langkah penilaian. sistem harus seimbang yang menunjukkan bobot dan distribusi dukungan proses pembelajaran dan akuntabilitas kebutuhan yang sesuai. Selanjutnya untuk meningkatkan pendidikan maka harus melalui penilaian, inovasi, dan evaluasi. Untuk memenuhi ini semua maka perlu adanya pendekatan yang seimbang untuk penilaian dalam pendidikan  Braun dalam (http://assessmentliteracy.org). Sebuah contoh dalam penerapan pembelajaran seorang guru sejarah mengajar materi sejarah Indonesia dengan langkah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam kegiatan apersepsi kalau seharusnya guru bertanya sejauh mana siswa memahami materi atau memang siswa tersebut belum tau materi tersebut, agar guru yang mengajar tersebut mengetahui kemampuan siswa kalau ia belum melakukan penilaian terlebih dahulu sebagai tolak ukur ia untuk mencapai tujuan pendidikan. Otomatis guru tersebut tidak akan mampu mencapai keberhasilan dalam penilaian pun seorang guru harus pandai-panda melakukan penilaian. Baik didalam kelas saat proses pembelajarn berlangsung, diakhir pertemuan, maupun pandasaat penilaian yang laian sebagai dasar seorang guru untuk lebih memperbaiki proses pembelajarannya.
c.       Simpulan
Penjelasan yang sudah tertera diatas bila penulis simpulkan berkenaak sistem penilaian seimbang, sangat diharapkan keberadaanya dimana pendidikan saat ini lagi mengaharapakan adanya keseimbangan supaya tidak ada tumpang tindih dalam penilaian yang terjadi atau yang telah diterapkan maka penilaian seimbang sangat menjadi motifasi untuk melahirkan generasi yang baik sesuai cita-cita bangsa yaitu ingin melahirkan generasi emas ditahu 2025.
Untuk itu sistem penilaian seimbang harus menjadi patokan untuk malaukan kegiatan pendidikan apalagi dalam prses pembelajarang, pendidikan sebagai harapan masyaraka, pendidikan pencetus generasi, seharusnya mulai sadar dengan keberadaannya agar pendidikan Indonesia menjadi contoh bagai yang lain.




DAFTAR PUSTAKA
Anderson, dkk. 2010. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajara, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Black, P., & Wiliam, D. 1998. Inside the Black Box: Raising Standards Through Classroom Assessment. London: King's College.
Brian Gong, 2010. Using Balanced Assessment Systems To Improve Student Learning And School Capacity. An Introduction. Center for the Improvement of Educational Assessment, Inc: Paper commissioned by CCSSO and the R&D Consortium sponsored by Renaissance Learning.
Jutmini dkk, 2007. Panduan Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Kaplan, Robert S and David P Norton, 1996. Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Erlangga : Jakarta.
Heritage, M. (2007). Formative Assessment: What do Teachers Need to Know and do? Phi Delta Kappan.
Jamli dkk, 2005. Kewarganegaraan. Jakarta: bumi aksara.
Rick Stiggins, 2008. A Call for the Development of Balanced Assessment Systems. ETS Assessment Training Institute: Assessment Manifesto.
Sukmadinata. 2006. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Pt Remaja Rosda Karya .
Peraturan Pemerinta No. 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Braun 2016. Bandung: Diambil Tanggal 12 Desember Dalam Halaman http://assessmentliteracy.org/blog/benefits-balanced-comprehensive-assessment-system.
2016. Bandung: Diambil Pada Tanggal 13 Desember Pada Halaman Internet. http: // www. hopkinton.
2016. Bandung: Sumber Diambil Tanggal 12 Desember Dalam Halaman Internet.  http://www.org/classroom assessment.
2016. Bandung: Diambil Pada Tanggal 13 Desember Pada Halaman Internet. https: // www. google. co. id. balanced. asesment.
2016. Evaluasi Penilaian dan Pengukuran Pembelajaran. Bandung: Diambil tangal 14 desember. Di halaman https: //lutfi4math. wordpress. Com.
2016. Penilaian  Standar. Bandung: Diambil Pada Tanggal 12 Desember Dalam Halaman. http://www.org/benchmark assessment.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan Kesadaran

 Pendidikan Kesadaran Pendidikan adalah bagian penting untuk menyelamatkan bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang utuh dan berkembang, ...