Jumat, 20 Oktober 2017

LANDASAN PEDAGOGIK



UJIAN AKHIR SEMESTER
Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Landasan Pedagogik






Oleh :
F A I D I N
1605106



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016


Oleh : Faidin
1.      Mengapa manusia perlu dididik?
Jawaban
Mengacu pada pertanyaan tersebut maka manusia sebagai mahluk hidup yang banyak sisi kekuranggannya maka untuk mengetahui yang belum dimengerti maka perlu adanya proses didikan, karena manusia memerlukan bantuan pada saat dialhirkan tak berdaya, penuh ketergantungan, masa belajar anak manusia memerlukan waktu yang lama untuk dapat berdiri sendiri, maka menurut Karl Japers dalam (Bambang Robandi, 2010), bahwa adanya sebagai manusia adalah menjadi manusia, atau manusia akan dapat menjadi manusia hanya melalui pendidikan. Implikasinya bahwa pendidikan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk humanisasi bisa dikatakan upaya memanusiakan manusia. Sedangkan hakekat dan martabat manusia (Bambang Robandi, 2010) adalah mahluk paling indah dan paling tinggi derajatnya, serta khalifah di muka bumi. Untuk itu kalau kita mengacu pada pemikiran john look tentang teori tabularasa dalam (William Crain, 2007) bahwa anak-anak merupakan lembaran putih yang akan diukir oleh pendidik dengan apa saja yang ia kehendaki. Inilah dasar sehingga manusia harus dididik, oleh orang yang sudah memiliki pengetahuan terlebih dahulu biasanya orang yang sudah dewasa identik dengan guru, dosen sebagai orang yang melakukan pendidikan bagi manusia yang membutuhkan proses pembelajaran.
UNESCO, 1999 dalam (Mulyasa, 2013). Telah mengemukakan dua basisi landasan pertama, pendidikan harus diletakan pada empat pilar yaitu: a. belajar mengetahui (learning to know) b. belajar melakukan (learning to do) c. belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live to gether), dan d. belajar menjadi diri sendiri (learning to be). Kedua, belajar seumur hidup (life long learning). Semua ini menjadi rujukan untuk melakukan proses pendidikan dalam mengupayakan terbentuknya manusia yang cerdas.
Sedangkan di Indonesia sudah di jelaskan dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 31, tentang hak setiap warganegara untuk memperoleh pendidikan, termasuk anak berkebutuhan khusus. Maka diperjelas dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengembangan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Nuansa Aulia, 2003). Maka manusia Indonesia pun diwajibkan untuk dididik sebagai bentuk  pencerahan untu menjadi manusia yang lebih baik.
2.      Gambarkan perkembangan pendidikan diindonesia?
Jawaban
Pendidikan merupakan sebuah wadah terjadinya interaksi keilmuan antara guru dengan siswa antara dosen dengan mahasiswa, bila dilihat secara historis pendidikan Indonesia tentu bisa kita kaji dalam sisi kebijakan bahwa Faktor sistem politik suatu negara mempengaruhi produk kebijakan (Abdurrahman, 2005:4). Apalagi dalam dunia pendidikan sampai saat ini kebijakan pemerintah tentang pendidikan terus berubaha bisa kita amati  dari kebijakan beberapa model rejim pemerintah Indonesia yaitu rezim orde lama, rejim orde baru, rejim revormasi, setiap pemerintah tersebut member model dan corak pendidikan nasional yang berubah pula (Nurhayari, 2008, 2). Jadi perkembangan pendidikan di Indonesia tergantug pada kebijakan pemimpinya masing-masing di setiap kepemimpinan. Hal ini sudah menjadi hal yang lumrah dinegara Indonesia.
Kebijakan pemerintahpun menjadi suatuhal yang funda mental dalam pergantian kurikulum sejak 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan mulai pada tahun 1947, 1952, 1964,1968, 1975, 1984, 1994, 2004, kurikulum 2006 (Dicki irianto, 2014). Samapai kurikulum saat ini kurikulum 2013 dan pada akhirnya direvisi juga. Tentu semua perubahan ini merupakan suatu keharusan untuk menjawab tantangan pendidikan di Indonesia.
Perkembangan pendidikan Indonesia saat ini diiringi untuk berusaha memperbaiki sistem pendidikan yang ada dan akan menetapkan kurikulum 2013, dengan berbagai tuntutan bagi peserta didik hingga mencapai kesetaraan dengan negara maju. (Puskomda Surabaya Raya: 20 Desember 2016). Tentu ini semua adalah tanggung jawab semua bangsa kenapa bisa seperti itu karena pendidikan bukan milik pemerintah saja akan tenatapi milik semua bangsa indonesia walaupun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak sama tapi masyarakat harus bisa membangun bersama pendidikan Indonesia.
3.      Jelaskan karakteristik manusia Indonesia terhadap pendidikan?
Jawaban
Sesunguhnya manusia Indonesia di pada sisi karakteristikya dalam sisi budaya tentu sangat berbeda, namun terhadp pendidikan tingkat partisipansinya sudah mulai meningkat dilihat dari data tahun 2007 dalam (Anies, 2014) bahwa tingkap partisipasi dalam dunia pendidikan sebanyak 95% disbanding tahun-tahun sebelumnya maka hal ini menunjukkan kemajuan bangsa Indonesia. Artinya bahwa karakter manusia Indonesia sudah mulai sadar betapa pentingnya suatu pendidikan.
Berbicara masalah karakteristi maka Menurut imam Barnadib (1978:14 mengatikan watak atau karakter dalam arti psikologis dan etis dijelaskan satu persatu untuk arti psikologis watak adalah sifat-sifat yang demikian nampak dan yang seolah-olah mewakili pribadinya. Sedangkan dalam arti etis, watak harus mengenai nilai-nilai yang baik dan menunjukkan sifat-sifat yang selalu dapat dipercaya, sehingga orang yang berwatak itu menunjukkan sifat mempunyai pendirian yang teguh, baik, terpuji dan dapat dipercaya. Jadi dari dua arti ini bisa kita melihat karakteristik yang dimiliki oleh manusia Indonesia diberbagai daerah yang terletan di Indonesia. Sedangkan penjelasan tentang manusia merupakan pribadi dan karena itu merupakan panggilan yang harus membangun untuk menentukan sejarah (Poespowardojo, 1993: 54-55). Maka dari penjelasan ini bisa di sederhanakan bahwa pribadi harus mampu member andil apalagi dalam dunia pendidikan manusia Indonesia mampu member kontribusi dalam suatu kemauan untuk belajar dan memngabdi ketika selesai mengikitu proses pendidikan.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa pada dua dasa warsa pasca kemerdekaan Republik Indonesia, pembangunan nasional yang digarap pertama kali adalah di bidang politik yakni membangun bangsa dan karakter seluruh masyarakat Indonesia yang berisi semangat nasionalisme, rasa cinta kepada tanah air (Wibisono, 1998: 8; Poespowardojo, 1991: 2).  Artinya dalam dunia pendidikan pun harus diletakkan suatu misi membaguna semangat nasionalisme, rasa cinta terhadap bangsa semua ini adalah tanggung jawab dunia pendidikan sebagai wadah yang harus siap menampun anak bagsa.
4.      Upaya untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar?
Jawaban
Upaya yang sudah dilakukan pemerintah sudah jelas dalam undang undang dasar 1945 bahwa pemerinta harus bisa mencerdasakan kehidupan bangsa lewat dinia pendidikan anggaran sudah dikeluarkal oleh pemerintah melaui pasal 31 bahwa anggaran untuk pendidikan sebanyak 20% persen. Artinya bahwa pemerintah sudah berusaha melakukan itu dan guru dan donsen sudah dipertegas juga dalam undang undang tentang guru dan dosen yang harus memberikan ilmu kepada siswa atau mahasiswa. Namun yang menjadi inti dari jawabanya adalah bagaiman upaya yang dilakukan guru ketika ada siswa yang mengalami kesulitan belajar. Menurut (Sardiman, 2010) tugas guru adalah bagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi. Jadi guru harus bisa membangunmotivasi siswa yang malas, kurang perhatianya, dan yang mengalami kesulitan belajar beserta mendampingi para peserta didik tersebut supaya mau belajar bersama dengan temanya baik secara kelompok ini adalah cara yang harus diterapkan karena tampa semua ini otomatis siswa tidak akan bergairah lama belajar, ntuk itu guru harus pandai-pandai member peragaan, member contoh supaya siswa yang demikian bisa termotivasi.
Lebih diperjelas bahwa untuk membangun siswa yang kesulitan belajar juga bisa dilakukan dengan cara  membuat interaksi edukatif antar siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru dipertegar oleh pendapat Fathimah Khoirotinisa (2012) bahwa terdapat kolerasi positif antara interaksi edukatif terhada prestasi belajar. Artinya bahwa bisa juga membawa anak-anak tersebut menjadi perestasi bila upaya yang dilakukan dengan susngguh-sunggug untuk kepentingan umat dan bangsa.
5.      Terdapat wacana penghapusan ujian nasional (UN) apa persepsi anda terhadap isu tersebut?
Jawaban
Masalah UN disetiap daerah sangat mencemaskan bila dibaca buletin (Parlementaria, 2014) bahwa banyak kesalahan yang ditemukan oleh komisi VII DPR RI dalam pelaksanaan UN mulai dari adanya soal yang sama, ada juga soal yang tidak universal. Jadi ini semua adalah bentuk keburukan UN yang diterapkan dalam bangsa kita. Kemali lagi bahwa wacana yang saat ini lagi buming tentang penghapusan UN tentu ini suatu hal yang wajar kenapa karena disetiap daerah yang melakukan UN di Indonesia banyak sekali kejanggalan yang terjadi dilapangan. Sebenarnya sejak Muhamad Nuh (2013) menjadi mentri isu penghapusan UN itu sadah ada akan tetapi masih pada tingkat dasar atau SD. Itupun sudah mulai digarap untuk melakukan penghapusan UN
Suatu wacana  pada tahun 2016 pada masa menteri yang baru Muhadjir Effendi ini muncul lagi wacana penghapusan UN sebenarnya menurut ananda wajar bila UN dihapu karna dinegara lain sudah tidak ada UN seperti Indonesia yang menjadi sarat untuk masuk ketingkat berikutnya namun dinegaralain itu hanya sebagai pemilah mana yang masuk kejuruan, atau sains. Maka UN harus dihapus kalaupun tidak dihapus ubah kebijakan pemerinta bahwa UN bukan lah sarat untuk masuk ketingkat berikutnya tapi menjadi suatu bentuk refleksi bagi siswa saja dalam hal ini supaya mereka terpacu dan labih giat lagi dalan proses pembelajaran.
Pemerintah mewacanakan untuk penghapusan pelaksanaan ujian nasional di 30 persen sekolah yang memiliki niali akademik di atas rata-rata standar nasional. Muhadjir menilai sekolah yang memiliki niali akademik diatas rata-rata nasionala jurtru tak perlu mengikuti ujian nasional. Karena pengahpusan pelaksanaan ujian nasional dilaksanakan untuk memberikan apresiasi kepada sekolah-sekolah tersebut sumber (Muhadjir, 2016).
Maka saya sangat setuju dengan pernyataan muhadjir tentang penghapuasan UN untuk 30% sekolah yang memiliki kerebilitas diatas rata-rata akan tetapi bila wacana ini berhasil maka seharusnya wacana ini bisa diterapkan dalam semua ujian nasional karena sekolah yang lain pun membutuhkan keseimbangan atau kesetaraan dalam suatu kebijakan.
6.      Ilmu apa yang terkait dengan proses belajar mengajar?
Jawaban
Ilmu yang berkaitan dengan proses pembelajaran ialah ilmu pedagogik dan andragogik, dimana kedua hal ini sangat jelas peranya dalam dunia pendidikan apalagi dalam proses belajar mengajar,  menurut (Denim, 2010) bahwa pedagogik merupakan seni mendidik dan mengajar anak-anak sedangkan andragogik merupakan seni mendidik dan mengajar untuk orang dewasa. Artinya bahwa inilah ilmu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar yang dimana menjelaskan proses mendidik anak mapun belajar untuk orang dewasa.
Adapu letak perbedaan dua unsure ilmu ini menurut (Malcolm Knowles,1977). Pedagogik merupakan 1. konsep diri anak ialah pribadi yang tergantung. Hubungan pelajar dengan pengajar merupakan hubungan yang bersifat pengarah (a directing relationship). 2. Pengalaman pelajar masih sangat terbatas, karena itu dinilai kecil dalam proses pendidikan. Komunitas satu arah dari pendidik kepada pelajar. 3. Kesiapan pelajar pendidik menentukan apa yang akan dipelajari, bagaimana dan kapan belajar. 4. Perspektif waktu dan orientasi terhadap belajar. Diajarkan bahan yang dimaksudkan untuk digunakan di masa yang pendekatannya “subject centered”. Bila kita memahami secara sederhana maka pedagogi atau pedagogik ilmu mendidik di ibaratka melakukan proses pengajaran dengan mengisi kertas kosong yang masih perlu diasah kemampuannya. Sedangkan Andragogi merupakan 1. Pelajar yang bukan pribadi yang tergantung, tetapi pribadi yang telah masak secara psikologis. Hubungan pelajar dengan pengajar merupakan hubungan saling membantu yang timbal balik (a helping relationship). 2. Pengalaman pelajar orang dewasa dinilai sebagai sumber belajar yang kaya. Multi komunikasi oleh semua peserta, pengajar maupun pelajar. 3. Pelajar menentukan apa yang mereka perlu pelajari berdasarkan pada pesepsi mereka sendiri terhadap tuntutan situasi social mereka. 4. Belajar merupakan proses untuk penemuan masalah pada saat itu juga. Sedangkan andragogik bisa kita katakana sudah memiliki pengetahuan bawaan sehingga pelajaran yang ia dapatkan bisa langsung dipraktekkan olehnya di lingkungannya.
Jadi perbedaan mendasar antara pedagogik sebagai ilmu mendidik terbatas pada anak jadi yang menjadi objek kajiannya pedagogik adalah pergaulan pendidikan antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa, dan andragogik sebagai suatu model proses pembelajaran peserta didik warga belajar dewasa (Sadullah,2011: 4-6). Jadi perbedaan ini adalah suatu kewajaran akan tetapi yang perlu dipahami adalah bahwa proses pembelajaran tentang dua ilmu ini berbeda akan tetapi kedua konteks ilmu inilah yang termasuk dalam proses pembelajara.
7.      Bagaimana mengangkat kearifan lokal sebagai sumber belajar bagi siswa?
Jawaban
Dalam proses revisi kurikulum 2013 yang dilakukan Kementerian pendidikan dan kebudayaan (2016) sudah dijelaskan bahwa materi pembelajaran harus dikaitkan dengan budaya lokal. sebagai contoh dalam pembelajaran sejarah Indonesia tentang islam maka harus disesuaikan dengan kearifan lokal yang berkembang di semua daerah bagaimana budaya orang islam yang dulu seperti di daerah bima ada yang namanya rimpu maka rimpu ini sebagai suatu kearifan lokal maka diangkat untuk menjadi sebuah sumber belajar bagi siswa.
Berbicara masalah kearifan lokal menurut (Tilaar, 2002:9) bahwa proses penaburan benih-benih budaya dan peradaban manusia yang hidup dan dihidupkan oleh nilai atau visi yang berkembang dan dikembangkan dalam suatu masyarakat. Lebih dipertegas lagi oleh tilaar bahwa nilai moral, kebiasaan, adat tradisi, dan kebudayaan tertentu yang menjadi keseharian masyarakat merupakan hal yang perlu diketahui dan dipelajari oleh siswa. Jadi kearifan lokal itu sangat penting dijadikan sumber belajar bagi siswa untuk membangun, karakter, nasionalisme maka perlu ditaburi nilai kearifan lokal ini kepada peserta didik.
Semua yang telah disebut diatas menujakan bahwa lingkungan mempunyai peran penting bagi proses pendidikan anak karena lingkungan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan mereka (Partington dan Mccudden, 1993). Artinya lingkungan dalam arti kearifan lokal yang dimiliki oleh setiap daerah otomatis akan bisa berperan memperbaiki kebiasaan yang dimiliki oleh siswa dengan cara paham betul sejarah didaerahnya sendiri karena baying siswa yang tawuran antara sekolah dll karena kereka sebenarnya tidak memahami bagaiaman sebenarnya budaya asli mereka. Maka sangat penting sekali kearifan lokal ini ditaburi dalam proses pembelajaran yang diterapkan dalam lingkungan pendidikan.

Daftar Pustaka

Abdurrahman Assegaf, 2005. Politik Pendidikan Nasional Bergeser Kebijakan Pendidikan Agama Islam Dari Pra Proklamasi Kereformasi. Yokyakarta: Kurnia Kalam.
Anies , 2014. Gawad Darurat Pendidikan di Indonesia. Jakarta : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Disampaikan Dalam Silaturahmi Kementerian Dengan Kepala Dinas.
Bambang Robandi, 2010. Manusia Sebagai Animal Educandum. FIP UPI: Disajikan  Dalam Perkuliahan Landasan Pendidikan.
Barnadib, Imam (1978). Filsafat Pendidikan (Tinjauan Mengenai Beberapa Aspek dan Proses Pendidikan). Yogyakarta: Penerbit “STUDING”.
Denim, Sudarwan. 2010. Pedagogik, Androgogik, dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta.
Dicki Wirianto (2014). Perspektif Historis Transformasi Kurikulum di Indonesia. UIN Ar-Raniry:  Islamic Studies Journal vol. 2 no. 1 Jauari-Juni.
Diskursus Mengenai Pendidikan Menurut Plato” dalam Majalah Filsafat Driyarkara. Th. XXV Nomor 4, April 2002.
Jene, Jeremias (2002). “Pendidikan Sebagai Kontrol Sosial dan Kebebasan Individu.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,  2016.  Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar  Sekolah Menengah atas (SMA) Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Dalam Halaman Staff.Uny.ac.id. Diambil tanggal 28-11-2016.
Khoirotinisa , 2012. Korelasi Intektif Edukatif Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa di MTS Al Ma’had An Nur ngarukem bantul. Yokyakarta: Skripsi. Fakultas tarbiyah UIN sunan kalijaga.
Knowles, Malcolm. 1977. The modern practice of Adult Education.
Muhadjir, 2016. Mendikbud Wacanakan Hapus Ujian Nasional di 30 Persen Sekolah. Jakarta: Mendikbut.
Muhammad nuh, 2013. Kemendikbut Kaji Penghapusan UN SD. Jakarta: Kemendikbut.
Mulyasa, 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Nuansa aulia, 2003. Himpunan Perundang Undagan RI tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Departemen Pendidikan Indonesia.
Nurhayari, 2008. Studi Histori Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Skripsi Universitas Negeri Sunan Kalijaga.
Parlementaria, 2014. Komisi VIII Menemukan Sejumalah Masalah UN MTs Kaltim. Jakarta: Bulletin DPR  Nomor: 8I5/V/2014
Partington and McCudden,1993.Ethnicity and Education. Wenworth Falls, NSW: Social Science Press.
Puskomda Surabaya Raya. 2016.Potret Pendidikan Indonesia. http: //www. fsldkn. org/ke-ummat-an/ potret-pendidikan-indonesia.html. Diunduh pada 20 desember 2016.
Pospowardojo, Soerjanto (1991). Pembangunan Nasional dalam Perspektif Budaya: Suatu Pendekatan Filsafat. . Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap dalam Ilmu Filsafat Pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia di Jakarta Pada Tanggal 30 November 1991.
______1993. Strategi Kebudayaan: Suatu Pendekatan Filosofis. Jakarta : Penerbit PT Grameia Bekerja Sama Dengan LPSP (Lembaga Pengkajian Strategi dan Pembangunan).
Sadulloh, uyoh. 2011. Pedagogik Ilmu Mendidik. Bandung: Alfabeta.
Sardiman, 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Tilaar, H.A.R. (2002). Pendidikan, kebudayaan, dan masyarakat madani. Bandung: Remaja Rosdakarya.
William Crain, 2007. Teori Pengembangan Konsep dan Aplikasi. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan Kesadaran

 Pendidikan Kesadaran Pendidikan adalah bagian penting untuk menyelamatkan bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang utuh dan berkembang, ...