Tampa Nasionalisme
Pemerintah adalah agen yang dapat
membuat paham menjadi sesuatu yang bermakna. dapat menjadikan sebagai hukum
ketika kesepakatan sudah dilakukan. begitulah nasionalisme ketika dijadikan
sebagi hujjah untuk membangun sebuah nation (bangsa) dan negara. maka jangan
heran kemudian banyak hukum dibeli dan ditindak karena itu dinamika yang
dibangun dalam publik. sehingga publik ada yang sadar ada yang dinina bobokan.
oleh suatu hukum yang dipaksa berlaku. nasionalisme sebagai hujja yang tampa
batas bersatu tampa ada yang tau dan tampa ada yang mengenal itulah
nasionalisme yang memiliki arti tampa ada intervensi. tapi lahir dilingkungan
yang sadar dan tidak mau disanjung dan dipuji. Nasionalisme organisasi
seharusnya sudah melekat dalam diri anggotanya sebagai suatu semangat yang
tampa memandang bulu dan tampa memandang materi, perjuangan organisasi dengan
tidak memandang siapa didepan baik bapak sendiri, keluarga sendiri, yang
menjadi pemerintah yang tidak berperikemanusiaan maka organisasi menjadikan
semangat juang sebagai hujjah atau bukti yang positif.
Organisasi semestinya memiliki
semangat persatuan dalam rangka menegakkan keadilan, bukan malah tidur dalam
kegelapan yang sudah ditau dan dimengerti bahwa didalam itu banyak keburukan
dan ketimpangan. tentu dengan jargo perjuangan dan persatuan seharusnya terus
disuarakan bukan malah jalan ditempat dan tak karuan. salah satu wadah yang
pasti dan konsisten adalah organisasi, luapkan semangat melebihi muntahan
tambora dan krakatau. ketika itu melenyapkan kemungkaran. memang benar
kemungkarang dan bobrokan dalam kehidupan ini harus diantisipasi dengan tameng
kebaikan dan kesabaran itu melawannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar