UJIAN
AKHIR SEMESTER
Dibuat
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Landasan Pedagogik
Oleh
:
F A I D I N
1605106
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
Oleh
: Faidin
1. Mengapa
manusia perlu dididik?
Jawaban
Mengacu pada pertanyaan tersebut
maka manusia sebagai mahluk hidup yang banyak sisi kekuranggannya maka untuk
mengetahui yang belum dimengerti maka perlu adanya proses didikan, karena
manusia memerlukan bantuan pada saat dialhirkan tak berdaya, penuh
ketergantungan, masa belajar anak manusia memerlukan waktu yang lama untuk
dapat berdiri sendiri, maka menurut Karl Japers dalam (Bambang Robandi, 2010),
bahwa adanya sebagai manusia adalah menjadi manusia, atau manusia akan dapat
menjadi manusia hanya melalui pendidikan. Implikasinya bahwa pendidikan tidak
lain dan tidak bukan adalah untuk humanisasi bisa dikatakan upaya memanusiakan
manusia. Sedangkan hakekat dan martabat manusia (Bambang Robandi, 2010) adalah
mahluk paling indah dan paling tinggi derajatnya, serta khalifah di muka bumi. Untuk
itu kalau kita mengacu pada pemikiran john look tentang teori tabularasa dalam (William
Crain, 2007) bahwa anak-anak merupakan lembaran putih yang akan diukir oleh
pendidik dengan apa saja yang ia kehendaki. Inilah dasar sehingga manusia harus
dididik, oleh orang yang sudah memiliki pengetahuan terlebih dahulu biasanya
orang yang sudah dewasa identik dengan guru, dosen sebagai orang yang melakukan
pendidikan bagi manusia yang membutuhkan proses pembelajaran.
UNESCO, 1999 dalam (Mulyasa, 2013).
Telah mengemukakan dua basisi landasan pertama, pendidikan harus diletakan pada
empat pilar yaitu: a. belajar mengetahui (learning to know) b. belajar
melakukan (learning to do) c. belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live
to gether), dan d. belajar menjadi diri sendiri (learning to be). Kedua,
belajar seumur hidup (life long learning). Semua ini menjadi rujukan untuk
melakukan proses pendidikan dalam mengupayakan terbentuknya manusia yang
cerdas.
Sedangkan di Indonesia sudah di
jelaskan dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 31, tentang hak setiap
warganegara untuk memperoleh pendidikan, termasuk anak berkebutuhan khusus. Maka
diperjelas dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003
dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengembangan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan
bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Nuansa Aulia, 2003). Maka manusia
Indonesia pun diwajibkan untuk dididik sebagai bentuk pencerahan untu menjadi manusia yang lebih
baik.
2. Gambarkan
perkembangan pendidikan diindonesia?
Jawaban
Pendidikan merupakan sebuah wadah
terjadinya interaksi keilmuan antara guru dengan siswa antara dosen dengan
mahasiswa, bila dilihat secara historis pendidikan Indonesia tentu bisa kita
kaji dalam sisi kebijakan bahwa Faktor sistem politik suatu negara mempengaruhi
produk kebijakan (Abdurrahman, 2005:4). Apalagi dalam dunia pendidikan sampai
saat ini kebijakan pemerintah tentang pendidikan terus berubaha bisa kita amati
dari kebijakan beberapa model rejim
pemerintah Indonesia yaitu rezim orde lama, rejim orde baru, rejim revormasi,
setiap pemerintah tersebut member model dan corak pendidikan nasional yang
berubah pula (Nurhayari, 2008, 2). Jadi perkembangan pendidikan di Indonesia
tergantug pada kebijakan pemimpinya masing-masing di setiap kepemimpinan. Hal
ini sudah menjadi hal yang lumrah dinegara Indonesia.
Kebijakan pemerintahpun menjadi
suatuhal yang funda mental dalam pergantian kurikulum sejak 1945, kurikulum
pendidikan nasional telah mengalami perubahan mulai pada tahun 1947, 1952,
1964,1968, 1975, 1984, 1994, 2004, kurikulum 2006 (Dicki irianto, 2014). Samapai kurikulum saat ini kurikulum 2013 dan pada akhirnya direvisi juga. Tentu
semua perubahan ini merupakan suatu keharusan untuk menjawab tantangan
pendidikan di Indonesia.
Perkembangan pendidikan Indonesia saat
ini diiringi untuk berusaha memperbaiki sistem pendidikan yang ada dan akan
menetapkan kurikulum 2013, dengan berbagai tuntutan bagi peserta didik hingga
mencapai kesetaraan dengan negara maju. (Puskomda Surabaya Raya: 20 Desember 2016). Tentu ini semua
adalah tanggung jawab semua bangsa kenapa bisa seperti itu karena pendidikan bukan
milik pemerintah saja akan tenatapi milik semua bangsa indonesia walaupun
kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak sama tapi masyarakat harus bisa
membangun bersama pendidikan Indonesia.
3. Jelaskan
karakteristik manusia Indonesia terhadap pendidikan?
Jawaban
Sesunguhnya manusia Indonesia di
pada sisi karakteristikya dalam sisi budaya tentu sangat berbeda, namun terhadp
pendidikan tingkat partisipansinya sudah mulai meningkat dilihat dari data
tahun 2007 dalam (Anies, 2014) bahwa tingkap partisipasi dalam dunia pendidikan
sebanyak 95% disbanding tahun-tahun sebelumnya maka hal ini menunjukkan
kemajuan bangsa Indonesia. Artinya bahwa karakter manusia Indonesia sudah mulai
sadar betapa pentingnya suatu pendidikan.
Berbicara masalah karakteristi maka
Menurut imam Barnadib (1978:14 mengatikan watak atau karakter dalam arti
psikologis dan etis dijelaskan satu persatu untuk arti psikologis watak adalah
sifat-sifat yang demikian nampak dan yang seolah-olah mewakili pribadinya.
Sedangkan dalam arti etis, watak harus mengenai nilai-nilai yang baik dan
menunjukkan sifat-sifat yang selalu dapat dipercaya, sehingga orang yang
berwatak itu menunjukkan sifat mempunyai pendirian yang teguh, baik, terpuji
dan dapat dipercaya. Jadi dari dua arti ini bisa kita melihat karakteristik
yang dimiliki oleh manusia Indonesia diberbagai daerah yang terletan di
Indonesia. Sedangkan penjelasan tentang manusia merupakan pribadi dan karena
itu merupakan panggilan yang harus membangun untuk menentukan sejarah
(Poespowardojo, 1993: 54-55). Maka dari penjelasan ini bisa di sederhanakan
bahwa pribadi harus mampu member andil apalagi dalam dunia pendidikan manusia
Indonesia mampu member kontribusi dalam suatu kemauan untuk belajar dan
memngabdi ketika selesai mengikitu proses pendidikan.
Sejarah Indonesia telah mencatat
bahwa pada dua dasa warsa pasca kemerdekaan Republik Indonesia, pembangunan
nasional yang digarap pertama kali adalah di bidang politik yakni membangun
bangsa dan karakter seluruh masyarakat Indonesia yang berisi semangat nasionalisme,
rasa cinta kepada tanah air (Wibisono, 1998: 8; Poespowardojo, 1991: 2). Artinya dalam dunia pendidikan pun harus
diletakkan suatu misi membaguna semangat nasionalisme, rasa cinta terhadap
bangsa semua ini adalah tanggung jawab dunia pendidikan sebagai wadah yang
harus siap menampun anak bagsa.
4. Upaya
untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar?
Jawaban
Upaya yang sudah dilakukan
pemerintah sudah jelas dalam undang undang dasar 1945 bahwa pemerinta harus
bisa mencerdasakan kehidupan bangsa lewat dinia pendidikan anggaran sudah
dikeluarkal oleh pemerintah melaui pasal 31 bahwa anggaran untuk pendidikan sebanyak
20% persen. Artinya bahwa pemerintah sudah berusaha melakukan itu dan guru dan
donsen sudah dipertegas juga dalam undang undang tentang guru dan dosen yang
harus memberikan ilmu kepada siswa atau mahasiswa. Namun yang menjadi inti dari
jawabanya adalah bagaiman upaya yang dilakukan guru ketika ada siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Menurut (Sardiman, 2010) tugas guru adalah
bagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi. Jadi guru
harus bisa membangunmotivasi siswa yang malas, kurang perhatianya, dan yang
mengalami kesulitan belajar beserta mendampingi para peserta didik tersebut
supaya mau belajar bersama dengan temanya baik secara kelompok ini adalah cara
yang harus diterapkan karena tampa semua ini otomatis siswa tidak akan bergairah
lama belajar, ntuk itu guru harus pandai-pandai member peragaan, member contoh
supaya siswa yang demikian bisa termotivasi.
Lebih diperjelas bahwa untuk
membangun siswa yang kesulitan belajar juga bisa dilakukan dengan cara membuat interaksi edukatif antar siswa dengan
siswa maupun siswa dengan guru dipertegar oleh pendapat Fathimah Khoirotinisa (2012)
bahwa terdapat kolerasi positif antara interaksi edukatif terhada prestasi
belajar. Artinya bahwa bisa juga membawa anak-anak tersebut menjadi perestasi
bila upaya yang dilakukan dengan susngguh-sunggug untuk kepentingan umat dan
bangsa.
5. Terdapat
wacana penghapusan ujian nasional (UN) apa persepsi anda terhadap isu tersebut?
Jawaban
Masalah UN disetiap daerah sangat
mencemaskan bila dibaca buletin (Parlementaria, 2014) bahwa banyak kesalahan
yang ditemukan oleh komisi VII DPR RI dalam pelaksanaan UN mulai dari adanya
soal yang sama, ada juga soal yang tidak universal. Jadi ini semua adalah
bentuk keburukan UN yang diterapkan dalam bangsa kita. Kemali lagi bahwa wacana
yang saat ini lagi buming tentang penghapusan UN tentu ini suatu hal yang wajar
kenapa karena disetiap daerah yang melakukan UN di Indonesia banyak sekali
kejanggalan yang terjadi dilapangan. Sebenarnya sejak Muhamad Nuh (2013)
menjadi mentri isu penghapusan UN itu sadah ada akan tetapi masih pada tingkat
dasar atau SD. Itupun sudah mulai digarap untuk melakukan penghapusan UN
Suatu wacana pada tahun 2016 pada masa menteri yang baru Muhadjir
Effendi ini muncul lagi wacana penghapusan UN sebenarnya menurut ananda wajar
bila UN dihapu karna dinegara lain sudah tidak ada UN seperti Indonesia yang
menjadi sarat untuk masuk ketingkat berikutnya namun dinegaralain itu hanya
sebagai pemilah mana yang masuk kejuruan, atau sains. Maka UN harus dihapus
kalaupun tidak dihapus ubah kebijakan pemerinta bahwa UN bukan lah sarat untuk
masuk ketingkat berikutnya tapi menjadi suatu bentuk refleksi bagi siswa saja
dalam hal ini supaya mereka terpacu dan labih giat lagi dalan proses pembelajaran.
Pemerintah
mewacanakan untuk penghapusan pelaksanaan ujian nasional di 30 persen sekolah
yang memiliki niali akademik di atas rata-rata standar nasional. Muhadjir
menilai sekolah yang memiliki niali akademik diatas rata-rata nasionala jurtru
tak perlu mengikuti ujian nasional. Karena pengahpusan pelaksanaan ujian
nasional dilaksanakan untuk memberikan apresiasi kepada sekolah-sekolah
tersebut sumber (Muhadjir, 2016).
Maka
saya sangat setuju dengan pernyataan muhadjir tentang penghapuasan UN untuk 30%
sekolah yang memiliki kerebilitas diatas rata-rata akan tetapi bila wacana ini
berhasil maka seharusnya wacana ini bisa diterapkan dalam semua ujian nasional
karena sekolah yang lain pun membutuhkan keseimbangan atau kesetaraan dalam
suatu kebijakan.
6. Ilmu
apa yang terkait dengan proses belajar mengajar?
Jawaban
Ilmu yang berkaitan dengan proses
pembelajaran ialah ilmu pedagogik dan andragogik, dimana kedua hal ini sangat
jelas peranya dalam dunia pendidikan apalagi dalam proses belajar
mengajar, menurut (Denim, 2010) bahwa
pedagogik merupakan seni mendidik dan mengajar anak-anak sedangkan andragogik
merupakan seni mendidik dan mengajar untuk orang dewasa. Artinya bahwa inilah
ilmu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar yang dimana menjelaskan
proses mendidik anak mapun belajar untuk orang dewasa.
Adapu letak perbedaan dua unsure ilmu
ini menurut (Malcolm Knowles,1977). Pedagogik merupakan 1. konsep diri anak
ialah pribadi yang tergantung. Hubungan pelajar dengan pengajar merupakan
hubungan yang bersifat pengarah (a
directing relationship). 2. Pengalaman pelajar masih sangat terbatas,
karena itu dinilai kecil dalam proses pendidikan. Komunitas satu arah dari
pendidik kepada pelajar. 3. Kesiapan pelajar pendidik menentukan apa yang akan
dipelajari, bagaimana dan kapan belajar. 4. Perspektif waktu dan orientasi
terhadap belajar. Diajarkan bahan yang dimaksudkan untuk digunakan di masa yang
pendekatannya “subject centered”.
Bila kita memahami secara sederhana maka pedagogi atau pedagogik ilmu mendidik
di ibaratka melakukan proses pengajaran dengan mengisi kertas kosong yang masih
perlu diasah kemampuannya. Sedangkan Andragogi merupakan 1. Pelajar yang bukan
pribadi yang tergantung, tetapi pribadi yang telah masak secara psikologis.
Hubungan pelajar dengan pengajar merupakan hubungan saling membantu yang timbal
balik (a helping relationship). 2.
Pengalaman pelajar orang dewasa dinilai sebagai sumber belajar yang kaya. Multi
komunikasi oleh semua peserta, pengajar maupun pelajar. 3. Pelajar menentukan
apa yang mereka perlu pelajari berdasarkan pada pesepsi mereka sendiri terhadap
tuntutan situasi social mereka. 4. Belajar merupakan proses untuk penemuan
masalah pada saat itu juga. Sedangkan andragogik bisa kita katakana sudah
memiliki pengetahuan bawaan sehingga pelajaran yang ia dapatkan bisa langsung
dipraktekkan olehnya di lingkungannya.
Jadi perbedaan mendasar antara pedagogik
sebagai ilmu mendidik terbatas pada anak jadi yang menjadi objek kajiannya
pedagogik adalah pergaulan pendidikan antara orang dewasa dengan anak yang
belum dewasa, dan andragogik sebagai suatu model proses pembelajaran peserta didik
warga belajar dewasa (Sadullah,2011: 4-6). Jadi perbedaan ini adalah suatu
kewajaran akan tetapi yang perlu dipahami adalah bahwa proses pembelajaran
tentang dua ilmu ini berbeda akan tetapi kedua konteks ilmu inilah yang
termasuk dalam proses pembelajara.
7. Bagaimana
mengangkat kearifan lokal sebagai sumber belajar bagi siswa?
Jawaban
Dalam proses revisi kurikulum 2013 yang
dilakukan Kementerian pendidikan dan
kebudayaan (2016) sudah dijelaskan bahwa materi pembelajaran harus
dikaitkan dengan budaya lokal. sebagai contoh dalam pembelajaran sejarah
Indonesia tentang islam maka harus disesuaikan dengan kearifan lokal yang berkembang
di semua daerah bagaimana budaya orang islam yang dulu seperti di daerah bima
ada yang namanya rimpu maka rimpu ini sebagai suatu kearifan lokal maka
diangkat untuk menjadi sebuah sumber belajar bagi siswa.
Berbicara masalah kearifan lokal menurut
(Tilaar, 2002:9) bahwa proses penaburan benih-benih budaya dan peradaban
manusia yang hidup dan dihidupkan oleh nilai atau visi yang berkembang dan
dikembangkan dalam suatu masyarakat. Lebih dipertegas lagi oleh tilaar bahwa
nilai moral, kebiasaan, adat tradisi, dan kebudayaan tertentu yang menjadi
keseharian masyarakat merupakan hal yang perlu diketahui dan dipelajari oleh
siswa. Jadi kearifan lokal itu sangat penting dijadikan sumber belajar bagi
siswa untuk membangun, karakter, nasionalisme maka perlu ditaburi nilai
kearifan lokal ini kepada peserta didik.
Semua yang telah disebut diatas menujakan
bahwa lingkungan mempunyai peran penting bagi proses pendidikan anak karena
lingkungan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan mereka (Partington dan Mccudden,
1993). Artinya lingkungan dalam arti kearifan lokal yang dimiliki oleh setiap
daerah otomatis akan bisa berperan memperbaiki kebiasaan yang dimiliki oleh
siswa dengan cara paham betul sejarah didaerahnya sendiri karena baying siswa
yang tawuran antara sekolah dll karena kereka sebenarnya tidak memahami
bagaiaman sebenarnya budaya asli mereka. Maka sangat penting sekali kearifan
lokal ini ditaburi dalam proses pembelajaran yang diterapkan dalam lingkungan
pendidikan.
Daftar Pustaka
Abdurrahman
Assegaf, 2005. Politik Pendidikan
Nasional Bergeser Kebijakan Pendidikan Agama Islam Dari Pra Proklamasi
Kereformasi. Yokyakarta: Kurnia Kalam.
Anies
, 2014. Gawad Darurat Pendidikan di
Indonesia. Jakarta : Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Disampaikan Dalam Silaturahmi Kementerian Dengan Kepala Dinas.
Bambang
Robandi, 2010. Manusia Sebagai Animal
Educandum. FIP UPI: Disajikan Dalam
Perkuliahan Landasan Pendidikan.
Barnadib,
Imam (1978). Filsafat Pendidikan (Tinjauan Mengenai Beberapa Aspek dan
Proses Pendidikan). Yogyakarta: Penerbit “STUDING”.
Denim,
Sudarwan. 2010. Pedagogik, Androgogik,
dan Heutagogi. Bandung: Alfabeta.
Dicki
Wirianto (2014). Perspektif Historis
Transformasi Kurikulum di Indonesia. UIN Ar-Raniry: Islamic Studies Journal vol. 2 no. 1 Jauari-Juni.
Diskursus
Mengenai Pendidikan Menurut Plato” dalam Majalah Filsafat Driyarkara. Th.
XXV Nomor 4, April 2002.
Jene,
Jeremias (2002). “Pendidikan Sebagai
Kontrol Sosial dan Kebebasan Individu.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016. Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar Sekolah
Menengah atas (SMA) Madrasah Aliyah (MA). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Dalam Halaman Staff.Uny.ac.id. Diambil tanggal 28-11-2016.
Khoirotinisa
, 2012. Korelasi Intektif Edukatif
Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa di MTS Al Ma’had An Nur ngarukem
bantul. Yokyakarta: Skripsi. Fakultas tarbiyah UIN sunan kalijaga.
Knowles,
Malcolm. 1977. The modern practice of Adult Education.
Muhadjir,
2016. Mendikbud Wacanakan Hapus Ujian
Nasional di 30 Persen Sekolah. Jakarta: Mendikbut.
Muhammad
nuh, 2013. Kemendikbut Kaji Penghapusan UN
SD. Jakarta: Kemendikbut.
Mulyasa,
2013. Pengembangan dan Implementasi
Kurikulum 2013.
Nuansa
aulia, 2003. Himpunan Perundang Undagan RI
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Departemen
Pendidikan Indonesia.
Nurhayari,
2008. Studi Histori Perkembangan
Pendidikan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Skripsi Universitas Negeri Sunan
Kalijaga.
Parlementaria,
2014. Komisi VIII Menemukan Sejumalah
Masalah UN MTs Kaltim. Jakarta: Bulletin DPR Nomor: 8I5/V/2014
Partington
and McCudden,1993.Ethnicity and Education. Wenworth Falls, NSW: Social Science
Press.
Puskomda Surabaya Raya. 2016.Potret Pendidikan Indonesia. http:
//www. fsldkn. org/ke-ummat-an/ potret-pendidikan-indonesia.html. Diunduh pada
20 desember 2016.
Pospowardojo,
Soerjanto (1991). Pembangunan Nasional dalam Perspektif Budaya: Suatu
Pendekatan Filsafat. . Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap dalam Ilmu
Filsafat Pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia di Jakarta Pada Tanggal 30
November 1991.
______1993.
Strategi Kebudayaan: Suatu Pendekatan Filosofis. Jakarta : Penerbit PT
Grameia Bekerja Sama Dengan LPSP (Lembaga Pengkajian Strategi dan Pembangunan).
Sadulloh,
uyoh. 2011. Pedagogik Ilmu Mendidik.
Bandung: Alfabeta.
Sardiman,
2010. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Tilaar,
H.A.R. (2002). Pendidikan, kebudayaan, dan masyarakat madani. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
William
Crain, 2007. Teori Pengembangan Konsep dan
Aplikasi. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.